Bisnis.com, MEDAN-- Pemerintah Provinsi Sumatra Utara didorong untuk melirik sumber pembangkit pertumbuhan ekonomi lain di luar sektor pertanian dan perkebunan.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi dalam Kuliah Umum Kebanksentralan yang bertajuk Regulasi Ekonomi dalam Meningkatkan Pembangunan di Daerah yang dilaksanakan pada Rabu (28/2/2018) di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Medan.
"Medan silahkan berkreasilah agar perekonomian bisa ditingkatkan karena saya lihat semua lari kr CPO. Jangan bergantung pada satu komoditas," katanya, Rabu (28/2/2018).
Adapun potensi baru maupun yang sudah ada tetapi tak terjamah dengan maksimal yang perlu dilirik dan dikembangkan adalah logam dasar dan pariwisata.
Daerah Sumatera Utara, katanya, kaya akan sumber daya logam.dasar. Namun, akan sangat disayangkan jika logam dasar ini hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah, tanpa diolah menjadi produk turunan terlebih dahulu.
Untuk itu, dia mendorong agar para pemuda bisa berkreasi menciptakan barang olahan atau diversivikasi produk dari bahan logam untuk meningkatkan nilai tambahnya dengan dorongan dan bantuan dari pemerintah setempat.
"Jadi, peluang untuk usaha di bidang apapun terbuka potensi dari Sumatera Utara selain pertanian dan seterusnya harusnya kita kembangkan logam dasar. Jangan hanya kita ekspor tapi kita bikin kegiatan untuk menaikkan value," tambahnya.
Selain sumber daya logam, Sumatera Utara juga kaya akan tempat-tempat wisata yang bagus. Namun, untuk menarik minat pengunjung diperlukan sejumlah pembenahan serta metode promosi yang tepat guna menaikkan pamor spot-spot wisata yang ada.
Foto: Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi berbincang dengan wartawan usai memberikan kuliah umum di Universitas Sumatera Utara
Foto 2: Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi memberikan kuliah umum di Universitas Sumatera Utara, Rabu (28/2/2018).
.jpg?w=300&h=221)
