Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengklaim daerah itu memiliki potensi energi hijau yang melimpah, sekaligus sudah menyusun RUKD dan RUED guna mencapai 100% rasio elektrifikasi daerah itu pada 2021.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pemda setempat telah merampungkan rencana umum ketenagalistrikan daerah (RUKD) dan rencana umum energy daerah (RUED) guna mengejar target eletrifikasi 100% dan rasio desa berlistrik seluruhnya pada 2019.
“Sumbar memiliki potensi energi hijau yang sangat berlimpah. Kami juga sudah punya target 100% rasio elektrifikasi terpenuhi pada 2021,” katanya, Rabu (14/2/2018).
Guna mempercepat realisasi itu, Pemprov Sumbar melakukan kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Irwan menyebutkan sesuai asas kelestarian fungsi lingkungan, Sumbar sudah ditetapkan sebagai lumbung energi hijau dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2016 – 2021.
Menurutnya, Sumbar mengalokasikan dana setiap tahun untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang bersumber dari energy terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Saat ini, di seluruh wilayah Sumbar sudah dibangun 160 unit PLTMH dengan kapasitas terpasang 2,98 MW yang menerangi 13.319 rumah di daerah pedesaan, dan PLTS sebanyak 34 unit dengan kapasitas 16 MW yang menerangi 5.975 rumah di seluruh Sumbar.
Sudias Toto, Kepala Balitbang Kementerian ESDM mengatakan pemerintah mendukung penuh upaya pemenuhan energi di Sumbar sesuai kebutuhan dengan memanfaatkan potensi energi hijau yang dimiliki daerah itu.
“Saat ini sesuai arahan menteri ESDM, semua Puslitbang yang ada dilingkungan Badan Litbang ESDM telah menyandang status BLU. Dengan BLU diharapkan Balitbang dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dengan meningkatkan ketersediaan listrik khusus energi bersih dan berkelanjutan,” katanya.
Dia mengatakan BLU Balintang ESDM sedang melakukan kerjasama dengan Universitas Andalas (Unand) Padang untuk mengembangkan potensi PLTMH di lingkungan kampus dengan kapasitas terpasang 400 kW.
Menurutnya, kerjasama itu akan menjadi laboratorium riset yang terkait dengan pembangkit tenaga listrik dari air, sekaligus mendorong kampus melahirkan insiyur-insiyur atau pebisnis pembangkit listrik yang tangguh di masa depan.