Bisnis.com, BATAM – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam dan BP Batam inventarisir masalah keimigrasian terkait tenaga kerja asing.
Kedua lembaga tersebut sepakat untuk menyederhanakan sejumlah perizinan untuk mempermudah investor masuk ke kota industri ini.
“Kami berkomitmen memberikan kemudahan bagi investor,” tegas kepala kantor Imigrasi Kelas I Batam Khusus, Lucky Agung Binarto di kantornya, Jumat (7/2/2018).
Dalam pertemuannya dengan kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, ada sejumlah masalah yang dipaparkan kepada Lucky. Sebagian besar terkait dengan Izin Tinggal Sementara (ITAS) Tenaga Kerja Asing (TKA).
Lucky menyampaikan, pihaknya tengah mengolah sejumlah regulasi terkait hal tersebut. Rencananya Imigrasi akan segera memangkas sejumlah perizinan sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya agar izin tinggal tenaga asing setingkat Direksi bisa disederhanakan.
“Sementara bagi yang menengah ke bawah ttap akan dilakukan seleksi ketat. Dengan kemudahan ini, bisa mendorong pertumbuhan investasi di Batam,” jelasnya.
Tidak hanya memangkas sejumalh regulasi, kedua belah pihak juga tengah menggagas beberapa perjanjian kerjasama. Rencananya ikatan perjanjian tersebut akan ditandatangani pejabat setingkat Dirjen dengan kepala BP Batam.
Dengan adanya perjanjian kerjasama tersebut, Imigrasi akan masuk dalam tim BP Batam. Imigrasi akan mendorong kemudahan berinvestasi di Batam sesuai dengan tugas dan kewenangannya. “
“Kita lakukan ini dalam rangka mempermudah investasi masuk ke Batam,” jelasnya.
BP Batam sendiri telah menampung sejumlah masalah dari Investor-investor yang ada di Kawasan Industri. Banyak diantaranya yang terkait dengan keimigasian. Kendati tak memaparkan secara lugas maslah yang didapat, namun menurutnya Imigasi sepakat untuk bekerjasama menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Guna mendukung kinerja Imigrasi, BP Batam bersedia memberikan sejumlah fasilitas yang mendukung tugas lembaga dibawha Kementerian Hukum dan HAM tesebut. Terutama di Pelabuhan dan Bandara.
Gagasan terkait payung kerjasama juga diamini oleh Lukita. Menurut dia perjanjian tersebut sangat strategis agar BP Batam dan Imigrasi saling mendukung. Dia percaya, dengan kerjasama yang baik pelayanan harus bisa dilakukan secepat mungkin, tanpa mengurangi aspek pengawasan keamanannya.
Setelah pertemuan dengan Imigrasi, BP Batam akan menggelar pertemuan lanjutan antara Investor, Kawasn Industri, Imigrasi dan bea Cukai. Pertemuan tersebut digagas oleh Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Bambang Purwanto.
“FGD ini bisa menjadi gambaran kondisi lapangan yang ada. Sehingga kebijakan yang dibuat nanti tepat sasaram, guna mempercepat proses masuknya investor,” jelasnya.
