Bisnis.com, PALEMBANG -- Pembangunan proyek strategis nasional jalur kereta api Tanjung Enim--Tanjung Api-Api sepanjang 370 km berjalan lambat. Padahal, pembangunan jalur kereta ini merupakan bagian dari kereta api Trans Sumatra.
Kepala Bidang Perkeretaapian Dinas Perhubungan Sumsel, Afrian Joni mengatakan, seharusnya pada akhir tahun ini ditargetkan sudah ada investor untuk proyek itu dan 2019 pembangunan ditarget selesai.
"Pemprov sendiri sejak 2014 sudah menunjuk pemerakarsa PT Mega Guna Ganda Semesta. Jadi, lahan disiapkan pemerintah sedangkan sarana prasarana disiapkan investor," katanya, Selasa (24/10).
Pemerakarsa itu, kata dia, menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek tersebut. Pasalnya, pola yang diinginkan adalah kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
PT MGGS ini menyiapkan dokumen untuk membangun jalur kerata api. "Nantinya, penentuan KPBU ini akan dilelang oleh pemprov Sumsel, setelah dokumen perencanaan ini siap, " ucapnya.
Sejauh ini, kata dia, dokumen sudah siap mulai dari study kelayakan, DED, izin trase dari gubernur. Kalau untuk pembebasan lahan belum dibebaskan sebab provinsi akan bekerja sama pihak ketiga.
"Saat ini, pemprov tengah menyiapkan dokumen untuk menggelar lelang yang akan menjadi investor," katanya.
Afrian mengatakan pembangunan jalur kereta api ini melewati enam kabupaten kota.
Namun, kata dia, paling penting lagi adalah adanya penjaminan dari pemerintah yang dikeluarkan Kementerian Keuangan.
Penjaminan berupa kesinambungan proyek dan menguntungkan serta sangat dibutuhkan pemerintah.
"Ketika jaminan ini dikeluarkan, maka investor akan sangat tertarik, apalagi investasi sangat banyak,"
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menggelar rapat untuk meminta jawaban dari pemrakarsa mengenai progres pekerjaan yang dilakukan sudah sejauh mana, permasalahan yang dihadapi dan hal-hal lain agar adanya percepatan pembangunan.
Dia menjelaskan, pembangunan jalur ini dilakukan 2016 dan tahun ini baru dilakukan percepatan. Dengan demikian target pada 2018 sudah lelang dan ada pemenang untuk pembangunan jalur kereta ini.
"Target 2018 jalan dan 2019 selesai meski tidak ada deadline dari pemerintah tahun sekian harus selesai, tetapi memang perkembangan jalur kereta api ini terus dievaluasi oleh pemerintah pada rapat terbatas untuk proyek strategis nasional,"katanya.
Terkait total investasi, Jon mengatakan, untuk pembangunan ini setidaknya butuh Rp50 miliar. Dengan adanya jalur ini maka akan memberikan banyak manfaat peningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumsel.
"Diantaranya, angkutan batubara di jalan raya akan berkurang, barang dengan orientasi ekspor lebih kompetitif mengingat tidak terlalu banyak gangguan di jalan raya, termasuk juga biaya produksi lebih kompetitif. Termasuk, kualitas jalan pun akan lebih tahan lama," jelasnya.