Bisnis.com, PEKANBARU – Sepanjang Juli 2017 lalu nilai ekspor Provins Riau mengalami peningkatan sebesar 14,79% dengan dukungan kenaikan nilai ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit, dan migas.
Kepala BPS Riau Aden Gultom mengatakan nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free on Board (FoB) pada Juli lalu mencapai USD1,22 miliar atau naik 14,79% dibandingkan Juni lalu yang hanya USD1,06 miliar.
“Lalu secara kumulatif Januari-Juli nilai ekspor Riau mencapai USD9,03 miliar atau naik 24,35% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai USD7,26 miliar,” katanya Senin (4/9/2017).
Kontribusi sektoral pada nilai ekspor Riau itu yakni sektor migas sebesar 14,53% dan sektor non migas sebesar 85,47%, sedangkan terhadap nasional, kontribusi nilai ekspor Riau mencapai 8,95%.
Peningkatan ekspor Riau Juli lalu kata Aden ditopang kenaikan nilai besar dari dua komoditas ekspor unggulan Riau yaitu CPO dari sektor non migas, dan ekspor migas.
Nilai ekspor CPO Riau selama Juli tercatat senilai USD679,07 juta, naik dari periode Juni lalu yang hanya senilai USD586,29 juta. Sedangkan nilai ekspor migas Riau selama Juli tercatat senilai USD173,57 juta atau naik dari periode Juni yang hanya senilai USD150,95 juta.
“Komoditas non migas lain yang ikut menyumbang kenaikan nilai ekspor Riau selama Juli yaitu kertas dan karton dengan nilai USD126,49 juta, serta bubur kayu senilai USD117,6 juta,” katanya.