Bisnis.com, JAKARTA—Pabrik Semen Baturaja II sukses menjalankan masa trial dengan baik sehingga dapat beroperasi secara komersil pada September tahun ini.
Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk, menyampaikan, karena perkembangan pabrik dinilai bagus maka masa trial pabrik dipercepat dari jadwal sebelumnya. Adapun rencana awal pabrik Semen Baturaja akan selesai masa percobaan pada Oktober 2017. Pabrik terbaru tersebut memiliki kemampuan produksi sebanyak 1,85 juta ton per tahun.
"Kami sudah siap berproduksi secara komersil pada 1 September nanti, maju satu bulan dari jadwal seharusnya. Kami mengundang Pak Menteri [Airlangga Hartarto] dan Pak Presiden RI [Joko Widodo] untuk hadir meresmikan pabriknya September nanti," kata kepada Bisnis, (31/8/2017).
Penambahan pabrik Baturaja II akan meningkatkan kapasitas terpasang perusahaan sebanyak 92,5% atau menjadi 3,85 juta ton pada 2018. Semen Baturaja saat ini memiliki kemampuan produksi sebesar 2 juta ton.
Pabrikan semen terbaru ini berlokasi di Baturaja, Sumatra Selatan telah menelan investasi sebesar Rp3,4 triliun. Emiten pemilik kode SMBR tersebut membiayai pembangunan pabrik tersebut menggunakan ekuitas perseroan sebesar Rp2,4 triliun dan pinjaman sindikasi perbankan sebesar Rp1 triliun.
Menurutnya, Pabrik Baturaja II diklaim menjadi pabrik semen dengan masa pengerjaan paling cepat di Indonesia, yaitu selama 26 bulan. Selama hampir 2 tahun, perusahaan bahkan telah menyelesaikan penandatanganan kontrak kerja sama dan penyelesaian pabrik.
Perbaikan infrastruktur turut membantu kemudahan distribusi. Pengiriman semen akan tertolong berkat ketersediaan kereta api logistik yang akan menghubungkan rute Stasiun Tiga Gajah (Baturaja) menuju stasiun Tegineneng (Lampung) sejauh 191 km, ke Pidada (Lampung) sejauh 227 km, Lubuklinggau (Sumsel) sejauh 322 km.