Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas menetapkan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa atau postage stamp tariff ruas Arun, Aceh ke Belawan, Sumatra Utara sebesar US$1,546 MSCF, turun dari tarif sebelumnya sebesar US$2,53 MSCF.
Beleid itu tertuang dalam Peraturan BPH Migas no.3/2017 tentang Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Ruas Transmisi Arun (Aceh) ke Belawan (Sumatra Utara) untuk PT Pertamina Gas tertanggal 22 Agustus 2017.
Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, maka regulasi yang lama yang menetapkan harga US$2,53 MSCF melalui Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 15/Tarif/BPH Migas/Kon/2014 dinyatakan tidak berlaku.
Komisioner BPH Migas Jugi Prajogio mengatakan, langkah tersebut bertujuan untuk membantu industri dan PT PLN (Persero) mendapatkan harga gas yang lebihrasional untuk pasokan PLTGU Belawan.
"Melalui penetapan tarif pengangkutan gas bumi ruas transmisi Arun-Belawan ini merupakan upaya kita untuk mengifiensi harga gas," katanya saat menggelar konferensi pers di Kantor BPH Migas di Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Menurutnya, ada beberapa hal yang dikawal oleh BPH Migas untuk penghematan. Dia mencontohkan, pembicaraan bussiness to bussines antar perusahaan pembangun pipa dan perusahaan penyedia bahan pipa dan lainnya.
Sebelumnya, akibat mahalnya biaya distribusi ini, PLTGU Belawan tak bisa beroperasi dengan efisien hingga biaya tarif listrik menjadi mahal. Ada sejumlah komponen biaya yang dibebankan ke PLN.
Gas yang dialirkan ke PLTGU Belawan melalui pipa transmisi Arun-Belawan milik Pertagas yang mengenakan toll fee sebesar US$ 2,53/MSCF. Total biaya regasifikasi dan toll fee pipa transmisi saja sudah US$ 4,09/MMBTU. Harga gas jadi di atas US$ 10/MMBTU begitu sampai di PLTGU Belawan.
PLN masih bernegosiasi dengan Pertagas agar anak usaha Pertamina itu mau memangkas ongkos regasifikasi di Terminal LNG Arun dan toll fee pipa Arun-Belawan.
Ke depan, PLN juga akan membutuhkan pasokan gas untuk PLTGU Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) 800 MW, PLTG Arun 184 MW, dan PLTG Arun Ekspansi 250 MW, PLTGU Sumbagut 800 MW yang memerlukan tambahan pasokan gas menambah aliran sekitar 80 MMSCFD.