Bisnis.com, PADANG—Pemerintah masih mengkaji sejumlah opsi pendanaan untuk pembangunan tol Trans Sumatra ruas Padang – Pekanbaru.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan skema pembangunan jalan bebas hambatan yang menghubungkan provinsi Sumatra Barat dan Riau itu masih digodok pemerintah.
“Ini [tol Padang-Pekabaru] sedang kami carikan pendanaannya. Saya sudah bicarakan dengan JICA Jepang dan minggu lalu timnya sudah datang melakukan survei,” katanya di Padang, Senin (28/8) malam.
Menurutnya, pemerintah masih pertimbangkan soal pendanaan untuk pembangunan ruas tol sepanjang 240 kilometer tersebut.
Basuki menyebutkan selain menggunakan opsi pinjaman melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), pembangunan tol Padang – Pekanbaru bisa pula didanai lewat skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Jika pakai skema KPBU ditugaskan Hutama Karya, atau Jepang membuat komponennya yang mahal saja,” ujarnya.
Dia mengungkapkan tim dari Jepang, akan datang pada 5 September 2017 untuk membahas rencana pembangunan jalan tol tersebut.
Basuki menuturkan untuk ruas Padang – Pekanbaru akan digeser agar tidak banyak melakukan pembebasan lahan. Sehingga, pembangunan jalan juga dilengkapi terowongan untuk memangkas jarak karena tofografi wilayahnya yang sulit.
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan untuk pembangunan tol ruas Padang – Pekanbaru, pihaknya sudah menyiapkan seluruh persyaratan untuk pembangunan jalan bebas hambatan yang menghubungkan jalar barat dan timur Sumatra itu.
“Sebagian syarat yang diperlukan seperti trase, analisis dampak lingkungan (Amdal), dan Desain Engineering Detail (DED) sudah ada,” ujarnya.
Dia mengakui pembangunan tol sepanjang 240 km itu sempat tidak memiliki kejelasan, karena tidak adanya investor yang mampu berinvestasi di rute itu.
Padahal, jalan penghubung Sumbar-Riau dibutuhkan untuk meningkatkan mobilitas kedua daerah, sekaligus menjadi penghubung antara jalur timur Sumatra yang menjadi rute utama Trans Sumatra dengan wilayah barat.
Irwan menjanjikan Pemrov Sumbar akan mempercepat penyelesaian pembebasan lahan dan persyaratan lainnya agar pembangunan jalan tol tersebut bisa segera dilaksanakan.
Untuk ruas Padang – Pekanbaru, tahap I akan dimulai dari Padang – Sicincin sepanjang 27 km dan Pekanbaru – Kampar sepanjang 17 km.
Pemprov Sumbar mengklaim untuk ruas Padang – Sicincin sudah dilakukan pembebasan lahan 17 km dari Duku ke Sicincin (Kab Padang Pariaman). Bahkan sudah dilakukan pengerasan, termasuk pembangunan empat jembatan penghubung.
Ruas itu hanya perlu pembebasan lahan untuk perluasan dari 36 meter menjadi 60 meter. Sisanya pembebasan dari jalur By Pass Padang hingga Duku sepanjang 10 km.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar Ramal Saleh menilai pembangunan tol Padang – Pekanbaru memiliki dampak besar bagi peningkatan ekonomi kedua daerah.
“Ini erat kaitannya dengan investasi. Kalau infrastrukturnya bagus, investor akan percaya untuk berinvestasi,” katanya.
Dia mengatakan kehadiran jalan bebas hambatan tersebut, selain memperpendek waktu tempuh, juga membuka konektivitas antara timur dan barat pulau Sumatra.