Bisnis.com, MEDAN - Setelah cukup lama menunggu, akhirnya para penarik becak motor yang berunjuk rasa di kantor Pemkot Medan ditemui oleh perwakilan Pemkot, bahkan Wali Kota Medan Akhyar Nasution turun langsung.
Namun, massa seperti merasa jengkel dengan sikap dan pernyataan yang dilontarkan Akhyar.
"Jangan memaksa. Saya tidak dipaksa. Mau kalian apa? cepat. Ya udah cepat," ketus Wakil Wali Kota saat menghadap pendemo, Selasa (21/2/2017).
Pernyataan itu kontan memicu umpatan dari pendemo meski cepat diredam oleh pimpinan aksi.
Sikap yang terkesan arogan oleh Wakil Wali Kota kembali ditunjukkan beberapa saat kemudian, dalam suasana perdebatan antara dia dengan pendemo.
"Sebentar dulu. Saya mau ngomong, mic (microphone) nya jangan dipegang, dilepaskan saja. Kalau sahut-sahutan gitu, saya tinggal saja." ancam Akhyar.
Terkait dengan tuntutan pendemo menolak beroperasinya Gojek, dia mengatakan bahwa kewenangan perizinan angkutan online berada di Kementerian Komunikasi dan Informasi, bukan pemda.
Setelah menyampaikan alasan-alasannya mengapa Pemkot Medan tidak dapat mengakomodir aspirasi pendemo, Akhyar pun kembali masuk gedung.
Tidak puas dengan penjelasan Wakil Wali Kota, sejumlah pendemo sempat berusaha memanjat pagar Kantor Wali Kota untuk mengejar Akhyar.
Massa kemudian melanjutkan aksi menuju kantor manajemen Gojek di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di Komplek pertokoan Jato Junction.
Sampai di sana, ternyata kantor Gojek tutup sehingga massa memutuskan berkonvoi ke arah kantor Gubernur Sumut.