Bisnis.com, MEDAN – PT Mahkota Group Tbk. (MGRO), emiten kelapa sawit asal Sumatra Utara, membukukan kinerja yang positif pada kuartal III/2018 sejalan dengan peningkatan penjualan dan efisiensi beban biaya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, total laba bersih yang dicetak MGRO per akhir September 2018 mencapai Rp50,73 miliar. Realisasi itu membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang mengalami rugi bersih Rp13,86 miliar.
Pembentukan laba tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan dan pendapatan usaha menjadi Rp1,47 triliun, tumbuh 18,9% secara year on year. Kenaikan pendapatan juga sejalan dengan efisiensi di sisi beban keuangan menjadi hanya Rp30,21 miliar dari sebelumnya Rp42,19 miliar.
Terkait aset, perseroan membukukan pertumbuhan total aset dari Rp964,71 miliar pada September 2017 menjadi Rp1,04 triliun, atau tumbuh 8,3% (YoY).
Sumber pendapatan MGRO ditopang oleh penjualan CPO (crude palm oil), dan sisanya dari penjualan PK (palm kernel), jasa sewa tangki timbun, penjualan cangkang serta dari produk turunan lainnya.
Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk. Usli Sarsi menyatakan kinerja yang positif tersebut sejalan dengan peningkatan hasil panen tandan buah segar sawit yang diperkirakan masih akan terus terjadi hingga akhir tahun, bahkan pada kuartal awal 2019.
“Kami optimistis laba bersih sampai akhir tahun bisa di atas Rp60 miliar. Pencapaian laba kami mayoritas efek dari peningkatan TBS akibat masa panen yang lebih panjang, hal itu membuat volume lebih tinggi sekaligus efisiensi biaya karena produktivitas yang lebih maksimal,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (30/10/2018).
Selain itu, perseroan yang resmi melantai di Bursa sejak Juli 2018 ini juga akan lebih ekspansif mulai dari hulu sampai ke hilir industri kelapa sawit. Perseroan berencana membangun beberapa pabrik seperti refinery(untuk produk minyak goreng dan turunan lainnya) dan Kernel Crushing Plant (pabrik inti kelapa sawit) lewat anak usaha.
