Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Padang Ditargetkan Punya Sentra Budi Daya Jamur Tiram

Seiring melakukan penambahan jumlah media budi daya jamur tiram itu, UEP juga mendapat bantuan oven, pondok budi daya, dan peralatan pendukung lainnya.
Seorang ibu panen jamur tiram di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat. Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Seorang ibu panen jamur tiram di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat. Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Sejumlah masyarakat di Kota Padang, Sumatra Barat, mulai menapaki usaha budi daya jamur tiram, yang lahir dari ide ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat.

Usaha ini dijalankan melalui kelompok Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Forum Nagari Baringin yang tergabung puluhan ibu-ibu rumah tangga di Baringin. Pengelola UEP Jamur Tiram Sekolah Perempuan, Tin Suarni mengatakan ide lahirnya budi daya jamur tiram itu, setelah menjalani sekolah perempuan yang difasilitasi PT Semen Padang.

“Awalnya kami sekolah ke tempat yang telah lebih dulu melakukan budi daya jamur tiram pada tahun 2024 lalu. Kemudian kami coba buatkan pula tempat budi daya di satu rumah, dan ternyata hasilnya cukup memuaskan,” katanya, Senin (21/4/2025).

Tin menjelaskan awalnya mereka hanya membeli 1.000 media tanam atau backlog untuk melakukan budi daya jamur tiram tersebut. Dari 1.000 backlog ini rata-rata panen jamur tiram per hari 2 kg, dari hasil panen itu ternyata banyak permintaan.

Melihat adanya potensi pasar itu, UEP Jamur Tiram ini sepakat untuk menambah backlog dari 1.000 menjadi 3.000 backlog. Seiring melakukan penambahan jumlah media budi daya jamur tiram itu, UEP juga mendapat bantuan oven, pondok budi daya, dan peralatan pendukung lainnya dari PT Semen Padang melalui Forum Nagari Baringin.

“Nah, setelah adanya 3.000 backlog ini, panen pun jadi bertambah rata-rata 7 kg per hari. Ternyata panen 7 kg per hari ini juga belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Kami pun berpikir perlu untuk terus memperbanyak budi daya jamur tiram itu,” ujarnya.

Dikatakannya dalam melakukan budidaya jamur tiram ini tidaklah terlalu rumit, asalkan punya tempat khusus dengan suhu yang sangat lembab atau dingin. Karena untuk mendapatkan pertumbuhan jamur yang maksimal, tempat budi dayanya harus lah terbebas dari pencahayaan matahari secara langsung alias harus di lokasi yang lembab.

Sementara di daerah Baringin, terbilang memiliki suhu yang cukup dingin, terutama di waktu sore, malam, hingga pagi harinya. Sementara di waktu siang hari, tergolong panas. Untuk mengakali kondisi suhu di siang hari itu, UEP melakukan pembasahan di backlognya.

“Alhamdulillah kami melihat di Baringin ini cocok juga untuk budi daya jamur tiram. Makanya ke depan kami menargetkan seluruh rumah warga terutama yang menjadi anggota di UEP memiliki budi daya jamur tiram. Jika bisa, Baringin menjadi sentra jamur di Kota Padang,” sebutnya.

Tin menyatakan alasan kuat bagi ibu-ibu di Baringin berharap Baringin menjadi sebuah wilayah sentra jamur tiram, karena memiliki peluang keekonomian yang bagus. Karena saat ini harga jamur tiram per kilogram mencapai Rp25.000. Artinya dengan kondisi panen 7 kg per hari, pendapatan bisa mencapai Rp175.000 per hari.

“Jadi per harinya itu bisa Rp175.000 per hari. Bila dikalkulasikan per bulan dengan panen rata- 4 kg per hari, maka penghasilannya bisa Rp3.000.000 per bulannya. Bagi kami ibu-ibu rumah tangga ini, punya penghasilan dari hasil kerja di rumah saja sebanyak Rp3.000.000 ini sangatlah menguntungkan,” kata dia.

Oleh karena itu, seandainya setiap rumah warga di Baringin punya budi daya jamur tiram, maka persoalan ekonomi keluarga akan sangat terbantu. Di satu sisi permintaan ada, dan kemudian kalau diolah menjadi crispy jamur tiram yang juga bisa dijual oleh warga Baringin, juga bisa mendatangkan ekonomi baru.

“Crispy jamur tiram bukan usaha baru sebenarnya di Padang, tapi tidak bisa ditemukan penjualnya di semua titik pusat belanja. Jadi kalau nanti sudah banyak yang produksi jamur tiram, kami berkeinginan ada lahir produk olahan dari UEP untuk jamur tiram ini, sehingga bisa mendatangkan ekonomi baru bagi masyarakat,” harapnya.

Dikatakannya untuk mewujudkan Baringin menjadi sentra budi daya jamur tiram itu, memang butuh waktu dari proses. Namun bila ada dukungan dari pihak tertentu termasuk pemerintah, maka tidak ada yang tidak mungkin untuk menjadi Baringin sebagai sentra budi daya jamur tiram di Kota Padang.

“Target kami begitu kedepannya, semua rumah yang ada di Baringin bisa melakukan budi daya jamur tiram. Dengan begitu, Baringin bisa dikenal dengan sentra jamur tiram,” tegasnya.

Selain itu, Bendahara Forum Nagari Kelurahan Baringin Refmaida juga menyebut budi daya ini lahir dari kebutuhan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi warga, terutama perempuan. 

“Permintaan jamur terus meningkat, tidak hanya dari Kelurahan Baringin tetapi juga dari daerah lain. Kami tengah mengembangkan budi daya di lokasi lain agar manfaatnya semakin meluas,” katanya.

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis menyampaikan bahwa dukungan PT Semen Padang yang merupakan bagian dari SIG terhadap budi daya jamur tiram ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

“Sebagai perusahaan yang beroperasi di tengah masyarakat, kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah operasional kami,” ujarnya.

Dia menyampaikan dukungan kepada sekolah perempuan dan Forum Nagari Baringin menjadi wujud nyata kepedulian perusahaan dalam mendorong kemandirian ekonomi perempuan. 

“Kami bangga melihat hasilnya yang kini tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga menumbuhkan semangat wirausaha di masyarakat,” ujarnya.

Iskandar menjelaskan bahwa program ini juga sejalan dengan Asta Cita khususnya poin ke-5, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 

“Melalui pemberdayaan perempuan dan penguatan ekonomi lokal, program ini mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih mandiri, produktif, dan sejahtera, sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper