Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal Tahun Sumsel Inflasi 0,92% Year on Year, Lebih Tinggi dari Nasional

Tekanan inflasi secara mtm terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami perubahan harga 2,27% dan andil 0,68%.
Pedagang melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi di Provinsi Sumatra Selatan pada bulan Januari 2025 sebesar 0,92% secara year on year (yoy). 

Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto mengatakan bahwa laju inflasi tersebut masih lebih tinggi dibandingkan nasional yang tercatat sebesar 0,76%. 

“Artinya kita harus tetap mengawal agar kedepan inflasi tetap berada pada tataran yang terendah, sehingga inflasi yoy tetap terjaga,” ujarnya dalam rilis berita statistik di Griya Agung, Palembang, Senin (3/2/2025). 

Wahyu menjelaskan, komoditas utama yang menyumbangkan inflasi secara yoy diantaranya emas perhiasan, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, dan bahan bakar rumah tangga. 

Adapun berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi tertinggi disumbangkan oleh kelompok makanan minuman dan tembakau yang mengalami perubahan harga 2,89% dan andil 0,90%, kelompok transportasi dengan inflasi 1,84% dan andil 0,24%, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 8,66% dan andil 0,56%. 

Secara tahunan, inflasi tertinggi di Sumsel terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 1,57% dan terendah di Kota Lubuk Linggau sebesar 0,50%. 

Dia menambahkan, pada awal tahun 2025 ini Sumsel mengalami deflasi sebesar 0,36% month to month (mtm) yang disumbangkan oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memiliki andil 1,16% dan perubahan indeks 8,35%. 

Sementara tekanan inflasi secara mtm terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami perubahan harga 2,27% dan andil 0,68%. 

“Inflasi kelompok makanan,minuman dan tembakau disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit. Sedangkan penurunan tertinggi disebabkan oleh tarif listrik,” jelas Wahyu. 

Secara keseluruhan, imbuhnya, komoditas penyumbang inflasi terbesar pada bulan Januari 2025 di seluruh kabupaten/kota Sumsel yaitu cabai merah, cabai rawit, bahan bakar rumah tangga dan emas perhiasan. 

Sedangkan komoditas penyumbang terbesar deflasi di seluruh kabupaten/kota Sumsel meliputi tarif listrik, tomat, telur ayam ras, bawang merah, serta angkutan udara. 

“Beberapa catatan peristiwa yang memengaruhi inflasi Sumsel pada Januari 2025 diantaranya penyesuaian harga BBM dan LPG bersubsidi, penyesuaian harga gabah, pengaruh cuaca, diskon tarif listrik, kenaikan UMP sumsel, kenaikan tarif cukai hasil tembakau dan sejumlah upaya pengendalian inflasi,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper