Bisnis.com, BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengusulkan penambahan kuota gas LPG 3 kg sekitar 15% untuk tahun ini. Penambahan tersebut dinilai karena mempertimbangkan pertumbuhan rumah tangga hingga ekonomi yang terus meningkat.
"Usulan dari kita penambahan sebanyak 50.852 metrik ton, kalau dikonversi ke tabung gas eplpiji 3 kg menjadi 16.950.497 tabung," kata Kepala Bidang Perindustrian dan ESDM Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam Januar Arka, Selasa (21/1/2025).
Januar mengatakan jumlah stok yang mencapai belasan juga tersebut untuk memenuhi permintaan masyarakat di Batam.
"Usulan penambahan kuota ini diajukan juga karena faktor pertumbuhan ekonomi sebesar 7%," katanya lagi.
Di Batam, harga gas elpiji 3 kg saat ini masih Rp21.000, sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan tahun lalu. Berdasarkan data, konsumsi gas 3 kg di satu rumah tangga itu mencapai tiga tabung. Untuk itu, dengan kuota yang mencapai 16 juta lebih itu maka tidak akan terjadi kelangkaan di Batam.
"Kecuali faktor alam, atau kerusakan di sumber sehingga menghambat pendistribusian gas ke Batam," ujarnya.
Baca Juga
Kepala Disperindag Kota Batam Gustian Riau mengatakan beberapa waktu lalu memang terjadi kelangkaan gas 3 kg, yang terjadi karena faktor cuaca buruk.
"Pasokan kita kan dari Tanjunguban, jadi karena ombak cukup tinggi sehingga terjadi keterlambatan pasokan ke Batam," imbuhnya.
Gustian menyebutkan jika terjadi satu hari pengantaran stok ke Batam, maka akan berdampak pada ketersedian pasokan di Batam selama dua hari.
Mengenai stok elpiji di tahun 2025 ini, ia mengungkapkan sudah mengusulkan penambahan kuota. Hal ini dilakukan karena melihat pertumbuhan ekonomi yang terus bertumbuh. Sehingga, juga berdampak terhadap perputaran uang pelaku usaha.
"Jadi kalau usaha meningkat, artinya konsumsi gas elpiji di kalangan pelaku UMKM juga diprediksi meningkat. Untuk itu, kami usulkan penambahan kuota," terangnya.(K65)