Bisnis.com, MEDAN - PT Pelindo Multi Terminal atau SPMT, subholding PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang bergerak di bidang layanan multipurpose mewujudkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memastikan kelancaran proses bongkar komoditas beras milik BULOG.
Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari agenda penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding /MoU) antara Pelindo dengan BULOG dalam rangka Pelayanan Kegiatan Jasa Bongkar Muat Komoditas Pangan pada Desember 2023.
Dari catatan SPMT, sejak awal tahun hingga November 2024 telah ada sebanyak 1,38 juta ton (58%) beras BULOG yang berhasil dibongkar oleh SPMT dari total muatan 2,36 juta ton yang dikerjakan SPMT Group.
Ada 16 pelabuhan yang dikelola SPMT yang melayani proses bongkar komoditas beras milik BULOG di seluruh Indonesia.
Selain itu, layanan bongkar komoditas beras juga dilakukan melalui anak perusahaan SPMT yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) yang menangani 983 ribu ton (42%).
Proses bongkar beras BULOG oleh PTP Nonpetikemas dikerjakan oleh pelabuhan Teluk Bayur (Padang), Palembang, Panjang (Bandar Lampung), Tanjung Priok, serta pelabuhan Pontianak dan Kijing.
Baca Juga
Direktur Utama SPMT Ary Henryanto mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa di seluruh terminal yang dikelola SPMT dari ujung timur hingga barat Indonesia.
“Termasuk dalam bongkar komoditas beras milik BULOG. SPMT berkomitmen untuk memberikan layanan operasional 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk kelancaran arus barang di pelabuhan, terlebih lagi tren arus barang yang akan meningkat pada saat momen Nataru 2024/2025,” ungkap Ary dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Sabtu (28/12/2024).
Adapun keenam belas pelabuhan yang dikelola SPMT dalam melayani proses bongkar komoditas beras milik BULOG yakni pelabuhan Belawan, Malahayati, Lhokseumawe, dan Dumai untuk di wilayah Barat (Sumatra dan sekitarnya).
Sedangkan di wilayah Pulau Jawa yakni di pelabuhan Tanjung Emas (Semarang), Tanjung Intan (Cilacap), Jamrud Nilam Mirah (Surabaya), Tanjung Wangi (Banyuwangi). Untuk kawasan Timur, aktvitas bongkar beras BULOG dilakukan di Pelabuhan Balikpapan, Makassar, dan pelabuhan Lembar (Nusa Tenggara Barat).
Dijelaskan Ary, dari total 1,38 juta ton beras BULOG yang berhasil di bongkar SPMT, pelabuhan yang melakukan proses bongkar terbesar yakni Jamrud Nilam Mirah Surabaya (416.378 ton) dan Tanjung Emas (377.095 ton).
Sementara proses bongkar terbesar oleh anak perusahaan SPMT (PTP Nonpetikemas) tercatat di pelabuhan Tanjung Priok yakni sebesar 628.198 ton.
Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani juga mengungkapkan komitmen perusahaan untuk memastikan kelancaran operasional bongkar muat komoditas termasuk beras BULOG.
Komitmen tersebut salah satunya berbasis pada planning & control kegiatan operasional yang dapat berdampak pada efisiensi dan kecepatan, serta menjaga kualitas pelayanan yang optimal.
"Kami memastikan semua proses bongkar kargo berjalan lancar dan tepat waktu untuk mendukung distribusi pangan yang merata di berbagai wilayah di seluruh Indonesia," ujar Indra.