Bisnis.com, PEKANBARU – Provinsi Riau dinilai memiliki sejumlah sektor potensial untuk pengembangan investasi dan bisnis, khususnya di bidang konstruksi pergudangan logistik, serta pengembangan UMKM.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Riau, Abdul Madian menjelaskan bahan baku utama sawit seperti minyak kelapa sawit (CPO) mulai berkurang sehingga sektor hilirisasi hanya memberikan dampak kecil. Untuk itu, Riau perlu mengarahkan fokus pada sektor logistik dan pergudangan, yang saat ini masih menjadi kelemahan daerah itu.
"Konstruksi pergudangan logistik sangat diperlukan karena posisi Riau strategis, tetapi infrastrukturnya masih lemah," ujarnya Kamis (12/12/2024).
Selain itu, sektor UMKM juga harus terus didorong untuk menciptakan keseimbangan ekonomi, terutama di tengah fluktuasi harga komoditas seperti sawit. “Pemda perlu memberikan perhatian lebih untuk mendorong perdagangan dan pengembangan UMKM agar ekonomi tetap tumbuh,” tambahnya.
Madian juga menyoroti potensi limbah kelapa yang belum maksimal dikelola. Limbah tersebut dinilai dapat menjadi peluang bisnis baru jika diolah secara optimal. "Industri kelapa memang sudah banyak dikelola oleh perusahaan besar, tapi limbahnya punya nilai ekonomi besar yang bisa dimanfaatkan lebih jauh," katanya.
Di sisi transportasi, Riau memiliki potensi besar dengan kehadiran tol Trans-Sumatra, meskipun saat ini belum sepenuhnya ramai. Ke depan, konektivitas tol yang semakin baik diharapkan meningkatkan arus logistik dan perdagangan.
Baca Juga
Madian juga menyoroti rencana pembangunan transportasi kereta api yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). "Kereta api adalah solusi ideal untuk Riau karena tidak merusak lahan gambut, tetapi realisasinya masih bergantung pada anggaran pusat," tutupnya.