Bisnis.com, PALEMBANG – Yesi Martiandra, warga Jalan Merdeka, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, mengaku tidak pernah merogoh kocek lebih dari Rp50.000 per bulan untuk kebutuhan pembayaran gas.
Pengalaman ini dirasakannya sejak beralih menggunakan jaringan transmisi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga pada 2018. Menurutnya, dengan jargas, aktivitas memasak menjadi lebih mudah dan efisien tanpa khawatir kehabisan suplai gas saat malam hari.
“Karena kalau sebelumnya habis di malam hari, ribet. Apalagi mencari stok [gas tabung] tidak selalu gampang,” katanya kepada Bisnis, dikutip Senin (27/10/2024).
Yesi menceritakan selama enam tahun penggunaan jargas, dia tidak pernah mengalami kendala yang berarti. Kendati aliran mati, biasanya disebabkan oleh proses pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memakan waktu lama sampai berhari-hari.
“Kalau soal keamanan, pasti aman. Soalnya ada dua kran safety yang bisa menutup aliran gas jika terjadi kebocoran,” tambahnya.
Area Head PGN Palembang, Braman Setyoko, mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk memperluas sambungan jargas di wilayah Sumatera Selatan, khususnya di Musi Banyuasin (Muba).
Baca Juga
Langkah ini sejalan dengan akselerasi pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat dan upaya menekan impor barang yang selama ini disubsidi pemerintah, yakni liquefied petroleum gas (LPG).
Hingga akhir tahun 2024, kata dia, terdapat target penyelesaian sebanyak 3.124 sambungan gas rumah tangga (SRT), dengan jumlah pemasangan di wilayah Sekayu mencapai 1.624 SRT. Sisanya, yaitu 1.500 SRT, akan dilakukan di Kabupaten Banyuasin.
“Untuk potensi calon pelanggan yang tersebar di Sekayu itu mencapai kisaran 2.500 SRT, dan di Banyuasin sebanyak 2.060 SRT. Sementara perolehan FBRG (formulir registrasi berlangganan gas) saat ini sudah 60% atau 1.886 dari target 3.124,” jelasnya.
Menurut Braman Setyoko, pelanggan jargas di Sumsel secara umum mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Namun, dari total pelanggan yang mencapai 49.973, terbanyak masih berada di Kabupaten Muba dengan jumlah mencapai 16.267.
Industry and Commercial Sales PGN Area Palembang, Husnu menambahkan, perluasan sambungan jargas di Muba seluruhnya akan dibangun menggunakan dana dari APBN.
Dia memerinci, pada pembangunan tahap awal tahun 2017, jumlah SRT di Bumi Serasan Sekate mencapai sekitar 7.000. Kemudian pada 2020 dilakukan pembangunan lanjutan untuk 3.000 SRT.
Husnu menerangkan bahwa jumlah sambungan tertinggi di wilayah itu sangat erat kaitannya dengan bahan baku gas bumi yang memang paling banyak berada daerah tersebut.
“Jadi kenapa paling banyak di Muba, karena pemerintah daerahnya sangat aktif untuk mengajukan kepada pemerintah pusat. Tetapi mereka juga punya keunggulan dimana gasnya berasal dari wilayah itu,” pungkasnya.