Bisnis.com, BATAM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam akan menggelar debat pasangan calon (paslon) Pilwako Batam 2024 pada 1 dan 15 November 2024. Sebanyak enam subtema yang berkaitan dengan peningkatan taraf hidup masyarakat di Batam akan menjadi topik utama dalam debat ini.
Ketua KPU Batam Mawardi mengatakan enam subtema tersebut antara lain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menyelesaikan persoalan daerah, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah dengan nasional, serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia kebangsaan.
"Debat pertama pada 1 November 2024, dan debat kedua pada 15 November 2024. Pesertanya yakni paslon nomor urut 1, Nuryanto-Hardi S Hood, dan paslon nomor urut 2, Amsakar-Li Claudia," katanya, Senin (21/10/2024).
Menurut Mawardi, debat ini merupakan agenda penting yang dapat memberikan gambaran jelas kepada masyarakat mengenai kemampuan, kapabilitas, karakter serta visi dan misi dari dua paslon Pilkada Batam 2024.
Ia kemudian menjelaskan bahwa debat paslon ini akan terbagi dalam enam segmen, mulai dari penyampaian visi dan misi paslon di awal debat, kemudian pendalaman materi, tanya jawab antar paslon, sanggahan dan klarifikasi, debat interaktif dan penutup.
KPU Batam sendiri sudah menyiapkan tim perumus yang terdiri dari tiga orang dari akademisi dan profesional. Tugasnya yakni merumuskan tata cara pelaksanaan acara debat ini.
Baca Juga
"Selain itu ada juga tujuh orang panelis yang terlibat dan berasal dari kalangan profesional, tokoh masyarakat serta akademisi yang akan memastikan diskusi berjalan sesuai dengan temanya," ungkapnya.
KPU Batam berkomitmen untuk menjalankan debat dengan standar yang transparan dan adil, sesuai dengan yang tertuang dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 13/2024 dan Keputusan KPU Nomor 1363/2024.
"Masyarakat Batam diharapkann dapat mengikuti debat ini sebagai bagian dari proses edukasi politik dalam Pilkada Batam," imbuhnya.
Mawardi juga menyebut debat ini dapat menjadi kesempatan pada para paslon untuk melakukan pendalaman terhadap isu-isu daerah yang tengah berkembang, seperti peningkatkan kesejahteraan warga, perbaikan pelayanan publik, serta memperkuat sektor ekonomi Batam.(K65)