Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Beras Sumsel Meningkat 5,62 Ribu Ton, Tiga Daerah Jadi Penyumbang

Produksi beras untuk konsumsi penduduk diperkirakan sekitar 1.632,35 ribu ton atau melonjak sebesar 0,35% dibandingkan tahun 2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel , Moh Wahyu Yulianto saat memberikan keterangan di Palembang, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Husnul
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel , Moh Wahyu Yulianto saat memberikan keterangan di Palembang, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG – Produksi beras di Sumatra Selatan (Sumsel) pada 2024 tercatat mengalami peningkatan sebanyak 5,62 ribu ton secara year on year (yoy).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan produksi beras untuk konsumsi penduduk diperkirakan sekitar 1.632,35 ribu ton atau melonjak sebesar 0,35% dibandingkan tahun 2023. 

Jumlah tersebut merupakan hasil konversi produksi padi di periode yang sama sebesar 2,842,56 ribu ton GKG atau mengalami peningkatan mencapai 9,79 ribu ton GKG. 

“Meskipun di 2024 ada terjadi bencana seperti banjir, serangan hama dan juga musim kemarau, tetapi upaya konsisten yang dilakukan pemerintah daerah tentu mendorong tingkat produksi petani,” jelasnya usai merilis berita resmi statistik (BRS), Selasa (15/10/2024). 

Secara umum, produksi padi yang kemudian dikonversi menjadi beras di Sumsel sepanjang tahun ini masih fluktuatif. Pada subround I atau dari Januari sampai April mengalami peningkatan sebesar 32,81 ribu ton, diikuti penurunan di subround II (Mei-Agustus) menjadi 113,06 ton, serta potensi kenaikan di subround III (September-Desember) sebesar 90,04 ribu ton. 

Wahyu menyebutkan tiga daerah dengan produksi paling besar diantaranya Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. 

Menurutnya, hal itu sejalan dengan luas lahan sawah Sumsel yang memang kebanyakan berada di tiga daerah Sumsel. 

“Pemanfaatan lahan rawa dari Kementan RI kemarin cukup berdampak. Selain itu program dari pemerintah daerah seperti bantuan bibit, pupuk dan luasan lahan tanam juga bisa mendorong (produksi),” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper