Bisnis.com, PALEMBANG – Produksi beras di Sumatra Selatan (Sumsel) pada 2024 tercatat mengalami peningkatan sebanyak 5,62 ribu ton secara year on year (yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan produksi beras untuk konsumsi penduduk diperkirakan sekitar 1.632,35 ribu ton atau melonjak sebesar 0,35% dibandingkan tahun 2023.
Jumlah tersebut merupakan hasil konversi produksi padi di periode yang sama sebesar 2,842,56 ribu ton GKG atau mengalami peningkatan mencapai 9,79 ribu ton GKG.
“Meskipun di 2024 ada terjadi bencana seperti banjir, serangan hama dan juga musim kemarau, tetapi upaya konsisten yang dilakukan pemerintah daerah tentu mendorong tingkat produksi petani,” jelasnya usai merilis berita resmi statistik (BRS), Selasa (15/10/2024).
Secara umum, produksi padi yang kemudian dikonversi menjadi beras di Sumsel sepanjang tahun ini masih fluktuatif. Pada subround I atau dari Januari sampai April mengalami peningkatan sebesar 32,81 ribu ton, diikuti penurunan di subround II (Mei-Agustus) menjadi 113,06 ton, serta potensi kenaikan di subround III (September-Desember) sebesar 90,04 ribu ton.
Wahyu menyebutkan tiga daerah dengan produksi paling besar diantaranya Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
Baca Juga
Menurutnya, hal itu sejalan dengan luas lahan sawah Sumsel yang memang kebanyakan berada di tiga daerah Sumsel.
“Pemanfaatan lahan rawa dari Kementan RI kemarin cukup berdampak. Selain itu program dari pemerintah daerah seperti bantuan bibit, pupuk dan luasan lahan tanam juga bisa mendorong (produksi),” pungkasnya.