Bisnis.com, PALEMBANG – Perkembangan pariwisata di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) berdasarkan indikator tingkat penghunian kamar (TPK) menunjukkan pertumbuhan yang kurang sehat.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, TPK hotel periode Juli 2024 sebesar 52,3% atau mengalami penurunan 2,57 poin secara year on year (yoy).
“Jika dibandingkan Juli 2023 mengalami penurunan 2,57 poin,” ungkap Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, dikutip Rabu (4/9/2024).
Wahyu menegaskan, kondisi TPK juga menjadi perhatian melihat dari data tiga bulan terakhir yakni Mei, Juni, Juli tahun 2024, dimana angkanya relatif lebih rendah dibanding 2022 dan 2023.
Sementara itu, jika dilihat per klasifikasi hotel bintang, TPK tertinggi berada pada hotel bintang lima yang mencapai 74,93% dengan pertumbuhan secara yoy sebesar 2,09%. Sedangkan TPK terendah berada hotel bintang satu yang mencapai 41,94%.
“Tetapi dari seluruh hotel bintang, semuanya mengalami kenaikan kecuali hotel bintang tiga dan empat yang terkontraksi sebesar 5,64% dan 5,94% secara tahunan,” jelasnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, terkait perkembangan transportasi di Sumsel pada Juli 2024 terdapat tiga diantaranya melalui angkutan kereta api jumlah penumpangnya mencapai 90,08 atau meningkat 6,14% secara yoy.
Lalu angkutan laut 3,40 atau merosot 26,17% yoy, dan ketiga penumpang melalui angkutan udara mencapai 264,98 atau turun 1,74% yoy.
“Jika diakumulasi, perkembangan penumpang sepanjang semester I/2024 untuk angkutan udara mencapai 1.688.019 penumpang, penumpang angkutan laut 17.007, dan moda kereta api mencapai 595.717 penumpang,” pungkasnya.