Bisnis.com, BATAM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepulauan Riau (Kepri) mencatat kinerja fungsi intermediasi bank umum di Kepri terus menunjukkan peningkatan. Hingga Juni 2024, secara year on year (yoy) kredit tumbuh sebesar 9,09%.
"Untuk kredit, peningkatan sebesar Rp 4,27 triliun menjadi sebesar Rp 51,29 triliun," kata Kepala OJK Kepri Sinar Danandjaya, Senin (2/9/2024).
Ia kemudian menjelaskan berdasaran jenis penggunaan, kredit produktif tumbuh tertinggi yakni sebesar 9,12% (yoy), sementara kredit konsumtif tumbuh sebesar 9,04% (yoy).
"Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh positif. Pada Juni 2024, DPK tercatat meningkat sebesar 14,89% (yoy) menjadi Rp 88,92 triliun," katanya lagi.
Meski tumbuh positif, OJK tetap menyisipkan sejumlah catatan penting. Pasalnya kualitas kredit bank umum perlu menjadi perhatian dengan rasio Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 3,84%, jauh lebih tinggi di atas NPL perbankan nasional sebesar 2,26%.
"Untuk itu, kami meminta kepada bank umum di wilayah Kepri untuk terus meningkatkan penerapan manajemen risiko kredit, mulai dari tahap permohonan kredit, verifikasi dokumen kredit, analisis, persetujuan, pencairan, monitoring penggunaan dana kredit, penagihan hingga tahap penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah," ujarnya.
Baca Juga
Sinar juga menyebut sektor jasa keuangan terjaga stabil dengan tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kepri.
"Pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II/2024 tercatat sebesar 4,90%, ditopang oleh industri pengolahan, konstruksi, administrasi pemerintahan dan jasa keuangan dengan andil pertumbuhan masing-masing sebesar 5,16%, 1,40%, 0,44% dan 0,28%," pungkasnya.(K65)