Bisnis.com, PEKANBARU -- Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru bersama Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Pekanbaru berupaya melakukan pencegahan dan pengendalian Monkeypox (Mpox) di pintu masuk negara melalui bandara.
EGM Bandara SSK II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko atau yang akrab disapa Oki mengatakan hal ini merupakan tindak lanjut atas penetapan Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh WHO pada 14 Agustus 2024.
"Seluruh pihak di sektor kesehatan dan transportasi udara diharapkan meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian, khususnya di bandara internasional seperti SSK II Pekanbaru," ungkapnya, Kamis (29/8/2024).
Oki mengakui Bandara SSK II Pekanbaru telah mempersiapkan sejumlah fasilitas dan peralatan untuk mengantisipasi masuknya Mpox.
Fasilitas yang disiapkan antara lain thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang, tempat isolasi untuk observasi lanjut jika ada terduga suspect, serta penggunaan APD dasar seperti masker dan sarung tangan oleh petugas bandara.
Selain itu, Kementerian Perhubungan pada 27 Agustus 2024 juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE 5 DJU Tahun 2024 tentang Penggunaan SatuSehat Health Pass bagi pelaku perjalanan luar negeri.
Baca Juga
"Bandara SSK II Pekanbaru juga telah bersiap terkait implementasi SatuSehat Health Pass, meskipun saat ini baru diberlakukan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai," ujarnya.
Dari hasil koordinasi pihaknya dengan Balai Karantina Kesehatan, keduanya sepakat melakukan sejumlah langkah strategis guna mengantisipasi penyebaran Mpox, diantaranya peningkatan sosialisasi kepada penumpang, penguatan fasilitas karantina, serta koordinasi yang lebih intensif antara pihak bandara, karantina kesehatan, dan maskapai penerbangan.
Langkah-langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh upaya pencegahan dan pengendalian Mpox berjalan dengan baik demi melindungi kesehatan masyarakat pengguna jasa bandara.