Bisnis.com, PADANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat memperkirakan kinerja ekonomi di Ranah Minang pada triwulan-III 2024 sedikit melambat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar M Abdul Majid Ikram mengatakan adanya yang demikian pada triwulan III-2024 itu, disebabkan oleh normalisasi aktivitas ekonomi masyarakat pascamomentum HKBN Idulfitri dan Iduladha 1445 Hijriah, serta periode libur semester sekolah.
"Hal ini akan berdampak pada beberapa lapangan usaha (LU) terutama LU perdagangan, LU industri pengolahan, dan LU transportasi dan pergudangan," katanya, Jumat (9/8/2024).
Kemudian kinerja LU perdagangan dan LU industri pengolahan, khususnya industri makanan dan minuman, juga diperkirakan akan melambat seiring dengan normalisasi permintaan pasca berakhirnya momentum HBKN Idulfitri dan Iduladha.
Menurutnya berakhirnya periode libur semester sekolah juga dapat menyebabkan berkurangnya mobilitas masyarakat dan diperkirakan akan menahan kinerja LU transportasi dan pergudangan.
"Kami Bank Indonesia bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Sumbar," ujarnya.
Baca Juga
Selain itu Majid yang juga menyampaikan melihat pada pertumbuhan ekonomi Sumbar triwulan II-2024, ekonomi Sumbar tumbuh sebesar 4,71% (yoy).
Dia melihat pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2024 sebesar 4,39% (yoy). Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Sumbar tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Sumatra sebesar 4,48% (yoy), namun masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Nasional sebesar 5,05% (yoy).
"Dengan nilai pertumbuhan tersebut, LU perdagangan memiliki andil sebesar 0,85%, diikuti oleh LU transportasi dan pergudangan sebesar 0,63%, dan LU informasi dan komunikasi sebesar 0,54%," sebutnya.
Menurutnya di sisi lain, pada triwulan II 2024 Sumbar juga dilanda bencana alam seperti longsor dan banjir bandang yang mengakibatkan jalan utama Padang-Bukittinggi terputus.
Untuk memitigasi hal tersebut, pemerintah daerah melakukan beberapa perbaikan infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan.
"Dampaknya LU konstruksi pada triwulan II 2024 tercatat tumbuh sebesar 5,77% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,76% (yoy)," jelasnya.