Bisnis.com, PALEMBANG — Dinas Perikanan Kota Palembang melaporkan konsumsi ikan di Palembang sepanjang tahun 2023 sebesar 44,6 kilogram (Kg) per kapita/tahun.
Kepala Dinas Perikanan Kota Palembang Ahmad Zazuli mengatakan jumlah konsumsi ikan sebelumnya di Palembang sebesar 44,6 Kg per kapita/tahun. Namun terjadi penurunan karena adanya perubahan perumusan konsumsi ikan.
“Secara idealnya sekitar 52 Kg per kapita/tahun. Hanya saja, ada perubahan rumusan konsumsi ikan, maka menurun,” katanya, Kamis (8/8/2024).
Dia menerangkan, perubahan rumusan yang dimaksud yaitu keluarnya hitungan konsumsi ikan dalam olahan. Sehingga konsumsi seperti pempek, siomay, bakso dan lainnya kini tidak masuk hitungan.
“Jadi yang dihitung ikan yang dimasak diantaranya pindang, ikan bakar dan fillet. Kalau bentuknya sudah olahan, tidak dihitung lagi. Itulah konsumsi (ikan) kita menurun," imbuhnya.
Sementara untuk harga ikan saat ini, kata Zazuli, memang relatif murah. Hal itu bergantung pada dinamika musim, dimana ketika kemarau ikan lebih mudah di dapat.
Baca Juga
“Sehingga harganya akan turun karena stok ikan melimpah,” kata dia.
Adapun jenis ikan yang kebanyakan dikonsumsi di Palembang seperti ikan lele, patin, nila dan lainnya.
Senada, Amik seorang pengusaha ikan giling yang berada di Kampung Sentra Ikan Gabus Giling, Seberang Ulu I Palembang mengakui harga ikan saat ini murah.
Ikan gabus yang telah digiling biasanya dijual seharga Rp50 ribu per Kg. Namun saat ini turun menjadi Rp40 ribu per Kg. Begitu juga dengan jumlah penjualan dari yang sebelumnya mampu terjual sebanyak 50 Kg per hari, saat ini hanya sekitar 20 Kg per hari.
“Kalau kemarau ikan banyak, jadi harga murah dan penjualan juga turun. Mereka (masyarakat) juga banyak yang langsung membeli ikan ke penjual dan mengolah sendiri,” ungkapnya.