Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan tengah menyoroti kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang terindikasi tidak menghasilkan keuntungan dalam rangka mendukung perekonomian wilayah tersebut.
Penjabat Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Elen Setiadi mengakui telah memanggil 11 BUMD yang ada di Sumsel, namun hanya 9 perusahaan yang datang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ini terdapat enam BUMD yang secara positif menghasilkan laba, sedangkan sisanya masih menunjukkan performa yang kurang baik dan optimal.
“Kita sudah mendapatkan gambaran umum, ada enam yang secara positif keuangannya laba. Sisanya ada yang rugi dan bahkan tidak menyampaikan laporan keuangan karena memang tidak ada aktivitas,” ungkapnya, Jumat (2/8/2024).
Menurut Elen, pihaknya masih akan melakukan pendalaman terkait detail persoalan pada masing-masing BUMD guna mendapatkan kesimpulan dan memetakan arah kebijakan yang akan diambil selanjutnya.
Namun demikian, diakuinya, tim ahli yang ada dalam tahapan evaluasi tersebut sudah mulai melakukan pendalaman pada BUMD non perbankan.
Baca Juga
“Dan, mungkin, jika bertahun-tahun tidak ada kegiatan buat apa dipelihara,” tegasnya.
Adapun salah satu BUMD yang disebut tidak menyumbang keuntungan bagi pendapatan daerah Sumsel yaitu Jakabaring Sport City (JSC).
“Jadi nanti kita dalami sebenarnya permasalahannya apa. Karena dia (JSC) ini bentuknya pengelolaan aset, kita akan cari jalan karena asetnya lumayan,” imbuh Elen.
Sementara itu beberapa BUMD yang menyumbang dividen bagi Pemerintah Provinsi Sumsel diantaranya Bank Pembangunan Daerah Sumsel dan Bangka Belitung (BSB), Jamkrida Sumsel, serta BUMD pelayanan air minum Tirta Musi.