Bisnis.com, PANGKALPINANG – Usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Berkat ketekunan dan keyakinan, makanan ringan roti kering Mr. Jo yang beralamat di Air Itam Kota Pangkalpinang sudah mulai dipasarkan keluar Pulau Bangka.
Suhardi, pemilik roti kering Mr. Jo, mengatakan usaha ini mulai dirintis oleh orang tuanya sejak 1984. Saat ini Suhardi generasi kedua yang meneruskan usaha tersebut.
Ia menuturkan pada saat itu modalnya terbatas, sehingga produksinya tidak begitu banyak. Meski tidak banyak, Suhardi tetap lebih mementingkan kualitas dari toti kering yang diproduksinya.
“Jadi tahun 2023 kemarin saya dikasih tahu teman bahwa ada program pinjaman KUR [kredit usaha rakyat] dari Bank Sumsel Babel. Setelah itu, saya coba mengajukan, akhirnya setelah diproses saya dapat tambahan modal sebesar Rp300 juta dari Bank Sumsel Babel,” ujar Suhardi, Selasa (30/7/2024).
Setelah dapat modal KUR, Suhardi langsung menambah mesin untuk produksi dan beberapa pegawai lokal untuk membantu mengembangkan usaha roti kering tersebut.
“Produk roti kering Mr. Jo hampir setiap tahun selalu ada di Pekan Raya Jakarta (PRJ), dan pernah satu kali waktu itu ada teman membawanya untuk dipamerkan di Belanda,” ungkapnya.
Baca Juga
Biar selalu eksis, Suhardi juga berinovasi dengan membuat sagon Mr. Jo yang terbuat dari parutan kelapa kering dan tepung terigu. Selain itu, ia memasarkan produknya melalui online.
“Bank Sumsel Babel juga selalu melakukan pendampingan pemasaran produk kami melalui platform media sosial, seperti Tokopedia, Shopee, dan sejumlah marketplace lainnya,” ucap Suhardi.
“Terima kasih kepada Bank Sumsel Babel atas program pinjaman KUR ini. Semoga bisa membantu para pelaku UMKM yang lain agar usahanya meningkat,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan KUR UMKM merupakan bagian dari upaya Bank Sumsel Babel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jadi pelaku UMKM tidak hanya diberikan modal, tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk bisa berkembang dan memasarkan produknya,” jelas Syamsudin.
Tujuannya, agar para pelaku UMKM lokal khususnya di wilayah Sumsel dan Babel dapat “naik kelas” sehingga dapat turut berperan memajukan perekonomian, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat.
“Kami berharap KUR yang disalurkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dan menjadi contoh bagi UMKM lainnya untuk terus berkembang,” ujarnya.