Bisnis.com, BATAM - Kalangan pengusaha industri di Batam menuntut PLN Batam agar dapat memenuhi pasokan listrik ke kawasan industri secara kontinu dan jangan sampai ada pemadaman, pascakenaikan tarif listrik awal Juli kemarin.
Wakil Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepulauan Riau (Kepri) Peters Vincent mengatakan ketersediaan utilitas seperti listrik yang memadai menjadi salah satu daya tarik utama investasi di Batam.
"Salah satu daya tarik investor adalah tersedianya infrastruktur kelistrikan yang andal dan terjamin di kawasan industri, serta fasilitas pendukungnya. Karena industri seperti ini butuh keamanan listrik agar proses produksi berjalan lancar dan tidak terhenti," kata Vincent, Jumat (26/7/2024).
Koordinator HKI Batam-Karimun Adhy Prasetyo Wibowo mengatakan listrik sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri di Batam.
"Industri itu butuh pasokan listrik yang andal. Kalau bermasalah bisa menyebabkan mundurnya laju investasi. Kalau bagus, maka akan ikut mendongkrak pertumbuhan investasi di kawasan industri," tegasnya.
Direktur Bisnis dan Pengembangan PLN Batam Khairullah mengatakan alasan kenaikan tarif listrik ini karena pertumbuhan kebutuhan listrik.
Baca Juga
"PLN Batam perlu untuk menambah kapasitas dan memperbaiki infrastruktur kelistrikan. Penyesuaian tarif merupakan solusi untuk meningkatkan layanan kelistrikan," jelasnya.
Khairullah menjelaskan jika kenaikan tarif ini hanya berlaku kepada 11 dari 23 golongan pelanggan di PLN Batam, yang meliputi rumah tangga mampu, bisnis dan industri menengah, serta pemerintah.
"Keseluruhannya adalah golongan pelanggan nonsubsidi. Hal tersebut mengacu pada faktor perubahan ekonomi makro, yakni kurs, inflasi, dan harga energi primer terkini,” jelasnya.
Parameter ekonomi makro yang digunakan untuk indikator kenaikan tarif telah banyak berubah dari kenaikan terakhir di 2017.
Perubahan tersebut diantaranya kurs sebesar Rp15.656,22 per US$ dari Rp13.300 per US$, harga gas sebesar US$6,39/MMBTU dari US$5,8/MMBTU, dan harga batubara sebesar US$65,90/ton dari US$58/ton.
"Oleh karena itu, pemerintah pusat sangat berhati-hati dalam menetapkan penyesuaian tarif PLN Batam agar tetap menjaga daya saing industri di Batam. Sebab sebelumnya sebagian golongan tarif Batam masih di bawah Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik," pungkasnya.(K65)