Bisnis.com, MEDAN - Pangdam I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Mochamad Hasan menyatakan pihaknya mendukung penuh Kepolisian Daerah Sumatra Utara (Polda Sumut) dalam mengusut tuntas kasus pembakaran rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu.
Dukungan itu disampaikan Hasan saat menghadiri konferensi pers penetapan tersangka kasus pembakaran rumah Rico oleh Polda Sumut di Polres Tanah Karo, Senin (8/7/2024).
"Kami, TNI, khususnya Kodam I/Bukit Barisan memberikan dukungan penuh [pengusutan kasus] karena kemarin dalam pemberitaan selalu dikaitkan, pada siang hari ini kita sudah mendengar penjelasan Kapolda," kata Hasan dalam rekaman suara konferensi pers yang diterima dari Humas Polda Sumut, Senin (9/7/2024).
Hasan tak berkomentar banyak dalam konferensi pers penetapan tersangka kasus kebakaran rumah yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu beserta istri, anak, dan cucu.
Dia hanya menyebut pihaknya mendukung pengusutan kasus yang dilakukan Polda Sumut. "Kami menyatakan dukungan penuh dan langkah-langkah selanjutnya yang akan ditindaklanjuti oleh Polda," tutupnya.
Sebelumnya, kematian tragis Rico Sempurna Pasaribu bersama istri, anak, dan cucu dalam peristiwa kebakaran rumah pribadi mereka yang terjadi pada 27 Juni dini hari lalu dikaitkan dengan liputan pemberitaan yang tengah dikerjakan.
Baca Juga
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Komite Keselamatan Jurnalis mengungkap bahwa Rico tewas usai memberitakan lapak judi yang juga diduga dilindungi oknum TNI.
Ketua Umum KKJ Erick Tanjung menyebut pihaknya sudah menemukan beberapa fakta, salah satunya adalah adanya oknum TNI yang memberikan pengamanan ke sejumlah lapak judi.
Temuan itu ditulis Rico Sempurna Pasaribu karena meresahkan masyarakat di sekitar Jalan Nabung Surbakti Ujung, Kelurahan Padang Mas, Kabanjahe, Kabupaten Karo.
"Beritanya tentang perjudian yang marak terjadi di Kabupaten Karo Sumatra Utara dan korban menyebut dengan terang ada oknum aparat yang menjadi pengelola lapak judi tersebut," tutur Erick di Dewan Pers Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Berita yang ditulis Rico juga dia unggah ke laman Facebook pribadinya.
Erick mengatakan bahwa sebelum kebakaran terjadi, sempat ada pertemuan antara korban dengan oknum TNI yang menurutnya bertujuan mengancam korban agar menghapus berita itu.
"Sebelum kejadian kebakaran, korban menceritakan ke keluarganya bahwa dia agak was-was dan takut karena dicari-cari TNI terkait berita yang diterbitkan dan berita itu juga diposting di Facebook si korban," kata Erick. (K68)
.