Bisnis.com, MEDAN - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra bagian Utara (Sumbagut) mengungkap bahwa tidak ditemukan adanya anomali pada LPG 3 kg di dua Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang disidak baru-baru ini.
Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Rayon I Medan Sigit Wicaksono mengatakan antara ukuran tabung dan isi gas LPG 3 kg di SPBE Medan dan Deli Serdang itu telah sesuai.
Sebagaimana diungkapkan Sigit, Pertamina Patra Niaga menjamin elpiji (LPG/Liquified Petroleum Gas) bersubsidi yang beredar di masyarakat memenuhi syarat kelayakan.
Sidak yang dilakukan pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut) di SPBE PT Mitha Sarana Wijaya dan SPPBE PT Petro Gasindo Energy, Kamis (30/5/2024) kemarin ialah bentuk pengawasan terhadap elpiji bersubsidi ini.
"Pengawasan bersama dengan Pemerintah Daerah ini guna memastikan ketepatan jumlah, takaran, dan kualitas LPG 3 Kg yang akan diedarkan melalui Lembaga penyalur SPBE yang berada di wilayah Medan dan Deli Serdang," ujar Sigit dalam keterangan tertulis, Jumat (31/5/2024).
Hasil sidak tersebut dibenarkan Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Pemprov Sumut Sujatmiko.
Baca Juga
Sujatmiko mengatakan, dari hasil pengecekan, seluruh sample tabung LPG 3 kg di kedua SPBE terbesar di Sumut itu memiliki berat tabung kosong sebesar 5 kg.
Masing-masing tabung kemudian akan diisi gas dengan kuantitas 3.000 gram. Dengan demikian, berat rata-rata tabung dan isinya sekitar 8 kg.
"Jadi, dari hasil sampling yang kita ukur kesemuanya sesuai berdasarkan ketentuan dan aturan,” ujar Sujatmiko.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menambahkan, pihaknya terus memastikan pemutakhiran sistem seluruh lembaga penyalur.
Ia menyebut hal itu agar lembaga penyalur tetap memberikan layanan terbaik, mulai dari pengisian LPG 3 Kg di SPBE hingga yang akan disalurkan ke masyarakat.
"Pertamina secara berkala melakukan pengecekan dan pengawasan di stasiun pengisian gas di SPBE dan SPPBE, agar setiap jumlah dan takaran LPG yang dipasarkan benar-benar tepat ke masyarakat,” pungkasnya.
Terkait dengan distribusi LPG subsidi yang tepat sasaran, VP Retail LPG Sales PT Pertamina Patra Niaga Putut Andriatno menyebut Pertamina telah melakukan sosialisasi pencatatan transaksi digital atas penyaluran LPG 3Kg ke masyarakat dari pangkalan hingga agen.
Sosialisasi dilakukan agar LPG 3 kg yang disubsidi pemerintah benar-benar sampai ke tangan yang berhak serta tercatat dengan baik.
"Kita punya beban moril, LPG subsidi ini harus sampai ke konsumen yang berhak karena uang negara ada di situ. Jadi mohon pangkalan-pangkalan untuk mencatat penyaluran yang dilakukan agar LPG subsidi tepat sasaran," ujar Putut baru-baru ini.
Pencatatan transaksi secara digital oleh agen dan pangkalan melalui aplikasi tersebut akan dimulai pada 1 Juni 2024. (K68)