Bisnis.com, BATAM - Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri triwulan I/2024 mencapai 5,01% year-on-year (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu.
Perekonomian Kepri kali ini tumbuh melambat dibanding triwulan I/2023, yang tumbuh 6,20%.
"Ekonomi Kepri triwulan I/2024 berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp85,60 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp51,25 triliun," papar Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Kantor BPS Kepri, Tanjungpinang, Selasa (7/5/2024).
Dari sisi lapangan usaha, Darwis menyebutkan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 25,50%. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran lembaga non profit yang melayani rumah tangga tumbuh tertinggi 17,76%.
"Andil atau sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi dari sisi lapangan usaha disumbang oleh Konstruksi 2,53%. Sedangkan dari sisi pengeluaran, andil tertinggi disumbang Pembentukan Modal Tetap Bruto 3,35%," imbuhnya.
Meski demikian, ekonomi Kepri triwulan I/2024 terkontraksi 2,79% dibanding triwulan sebelumnya. Kontraksi terdalam terjadi pada administrasi pemerintahan 12,79% dari sisi lapangan usaha dan pengeluaran konsumsi pemerintah 62,92% dari sisi pengeluaran.
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad masih melihatnya dengan penilaian positif. "Pertumbuhan 5,01% di triwulan I/2024 ini merupakan modal yang baik bagi Kepri untuk terus mendorong berbagai sektor unggulan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Ansar menambahkan pertumbuhan ini perlu dijaga konsistensinya ke depan dengan membuka lebih banyak lapangan kerja produktif dan terus memacu investasi di Kepri, terutama pada sektor pariwisata dan industri.(K65)