Bisnis.com, MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara (Sumut) mencatat bahwa Sumut mengalami deflasi sebesar 0,04% (month-to-month) pada April 2024.
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin mengatakan kondisi ini menggambarkan terkendalinya harga di Sumut.
“Kalau kita lihat tadi secara nasional, inflasi month-to-month nya 0,25% artinya harga-harga relatif lebih terkendali di Sumut meskipun kalau kita lihat di April tahun 2023 kita deflasi di 0,18%. Artinya, deflasi tahun ini masih lebih tinggi dibanding tahun lalu,” kata Hasan saat rilis Berita Resmi Statistik, Kamis (2/5/2024).
Hasan mengatakan ada tiga kelompok pengeluaran yang berandil besar pada inflasi Sumut di April 2024 seiring dengan perayaan Idulfitri. Kelompok pengeluaran transportasi menjadi donatur utama dengan andil 0,10% (mtm) dan tingkat inflasi mencapai 0,98% (mtm).
Kemudian, ada pula kelompok pengeluaran jasa pribadi dan perawatan lainnya yang termasuk didalamnya emas perhiasan dengan andil 0,07% (mtm) dan tingkat inflasi bulanan 1,17% (mtm); serta kelompok pakaian dan alas kaki yang harganya ikut bergerak pada momen Lebaran kemarin dengan andil pada inflasi bulanan Sumut sebesar 0,03% (mtm) dan tingkat inflasi bulanannya 0,57% (mtm).
Meskipun ketiga kelompok tersebut tercatat berandil besar, Sumut justru mengalami deflasi pada April 2024 yang dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.
Baca Juga
Data BPS menunjukkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau terseret cukup dalam pada April kemarin hingga deflasi 0,72% (mtm).
“Harapan kita tentunya agar di bulan-bulan berikutnya kita bisa terus mengendalikan inflasi kita khususnya di wilayah Sumatra Utara,” ujar Hasan.
Adapun komoditas dominan penyumbang inflasi bulanan (mtm) Sumut pada April 2024 yakni bawang merah (0,22%); emas perhiasan (0,08%); tarif angkutan udara (0,07%); ikan lele (0,04%); serta udang basah (0,03%).
Sementara komoditas dominan yang menyumbang deflasi ialah cabai merah (-0,39%); tomat (-0,10%); cabai rawit (-0,09%); daging ayam ras (-0,05%); serta telur ayam ras dan ikan kembung (-0,04%).
“Dari sekitar 500 komoditas di Sumut yang dipantau BPS, didapatkan agregat bahwa Sumut deflasi di angka 0,04%,” tutupnya. (K68)