Bisnis.com, PADANG - Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra Barat memperkirakan arus mudik lebaran 2024 di Ranah Minang meningkat 71% diperkirakan meningkat dibandingkan 2023 lalu.
Kepala Dishub Sumbar Dedy Diantolani mengatakan angka perkiraan peningkatan arus mudik itu juga mengikuti perkiraan peningkatan yang disampaikan oleh Kementerian Hubungan, melihat dari kondisi perekonomian masyarakat dan tidak adanya lagi pandemi Covid-19.
"Kalau mengambil angka dari Dinas Pariwisata, jumlah wisatawan ke Sumbar pada momen lebaran tahun 2023 lalu mencapai 1,9 juta. Artinya pada tahun ini akan lebih besar meningkatnya," katanya, Kamis (4/4/2024).
Dedy menjelaskan untuk mengantisipasi terjadi kemacetan di 26 titik yang tersebar kabupaten dan kota, telah ditetapkannya rekayasa lalulintas yang melibatkan pihak kepolisian, serta telah berkoordinasi dengan Dishub kabupaten dan kota, agar memastikan keamanan arus dan menjalankan rekayasa lalulintas sesuai rencana.
"Jadi telah ditentukan jalan-jalan alternatif pada 24 titik kemacetan, di mana titik-titik itu merupakan daerah tujuan wisata di sejumlah kabupaten dan kota," jelasnya.
Dedy mengimbau kepada masyarakat dan pengendara untuk tetap berhati-hati mengingat akan cukup padatnya arus lalulintas pada lebaran 2024 ini.
Baca Juga
Pertamina Pastikan Stok BBM Aman
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah Sumatra Barat pada momen mudik lebaran 2024 cukup dan tidak ada persoalan yang berarti.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar mengatakan secara umum stok maupun penyaluran BBM dan LPG dalam kondisi aman dan lancar.
"Untuk gasoil mencapai 14 hari dari rata-rata kebutuhan harian, sedangkan gasoline mencapai 13 hari," katanya.
Dia menjelaskan stok tersebut belum termasuk stok yang berada di kilang dan kapal tanker. Selain itu, untuk memastikan kesiapan sarfas BBM dan LPG, inspeksi lapangan terus dilakukan manajemen Pertamina Patra Niaga.
Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjamin ketersediaan BBM dan LPG untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seiring telah dibentuknya Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2024, dimana Satgas RAFI bertugas mulai 25 Maret hingga 21 April 2024 mendatang.
"Kami pastikan 115 Terminal BBM, 30 Terminal LPG dan 71 Avtur Fuel Terminal yang dikelola Pertamina Patra Niaga dalam keadaan siap menghadapi RAFI 2024" ujarnya.
Freddy menyampaikan untuk Satgas RAFI yang telah dibentuk di wilayah operasi Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bertugas untuk mengendalikan dan memantau penyaluran energi, serta memastikan pasokan distribusi bagi masyarakat selama masa Ramadan dan Idul Fitri berjalan aman dan lancar khususnya di Sumbar.
"Satgas RAFI ini sudah mulai berjalan pada 25 Maret sampai 21 April 2024. Kami menjamin stok dan distribusi energi di Sumbar berjalan aman dan lancar," tegasnya.
Begitupun soal avtur, di Sumbar pada setiap momen hari raya Idul Fitri ada istilah Pulang Basamo, dimana salah satu moda transportasi yang digunakan adalah pesawat udara.
Sebagai upaya dalam memastikan kebutuhan avtur bagi industri penerbangan, Pertamina telah mengamankan stok avtur di AFT (Aviation Fuel Terminal) Minangkabau.
"Konsumsi avtur di Sumbar diprediksi naik 18% bila dibandingkan rata-rata harian normal Januari-Februari 2024 atau 61 KL menjadi 72 KL," jelasnya.
Menurutnya stok avtur sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan penerbangan di AFT Minangkabau. Selain itu, Pertamina akan terus melakukan koordinasi dengan stakeholder di industri penerbangan diantaranya angkasa pura dan maskapai penerbangan, agar pendistribusian avtur dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Sales Area Manager Retail Sales Sumbar, Narotama Aulia Fajri menambahkan bahwa stok energi di Sumbar cukup kuat dan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Sumbar.
"Stok energi diantaranya BBM dan LPG di Sumbar sangat aman, ini belum termasuk stok yang akan disalurkan dari kilang dan stok yang sedang berjalan dari kapal tanker," ucap Narotama.
Dikatakannya pada masa Satgas RAFI 2024 ini konsumsi produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Sumbar diperkirakan meningkat 17% bila dibandingkan rata-rata harian normal Januari-Februari 2024 atau 2.079 KL menjadi 2.438 KL.
Sementara konsumsi produk Gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) diprediksi mengalami penurunan 14% bila dibandingkan rata-rata harian normal Januari-Februari 2024 atau 1.265 KL menjadi 1.086 KL.
Dia menyampaikan penyebab penurunan konsumsi Gasoil ini diantaranya disebabkan karena kegiatan transportasi logistik dan industri mengalami penurunan kegiatan jelang hari raya Idul Fitri.
Di samping itu, untuk konsumsi LPG di Sumbar saat Satgas RAFI tahun ini diprediksi mengalami kenaikan sebesar 3% bila dibandingkan rata-rata harian normal Januari-Februari 2024 atau 472 MT menjadi 486 MT.
Selain memastikan keamanan stok dan distribusi, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga turut memastikan keandalan sarfas di wilayah-wilayah operasinya dapat berjalan secara baik untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Dikatakannya faktor keamanan dan keselamatan dalam pendistribusian energi tentu menjadi salah satu fokus dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut.
Menanggapi pengamanan penyaluran, Narotama juga menjelaskan beberapa upaya Pertamina Patra Niaga dalam pengamanan penyaluran BBM dan LPG diantaranya, peningkatan stok BBM dan LPG di Terminal BBM dan lembaga penyalur, menambah mobil tangki, membentuk posko Satgas, serta menyediakan layanan khusus.
"Dalam mendukung mobilitas masyarakat ketika mudik, Pertamina Patra Niaga menyediakan berbagai layanan khusus berupa 128 SPBU Siaga, 3 Posko Kesehatan, 5 motoris atau Pertamina Delivery Service dan 16 mobil tangki stand by (SPBU Kantong) di Sumbar," ungkap Narotama.
Sementara untuk Posko Kesehatan berada di SPBU 13.262.511 Kabupaten Lima Puluh Kota, SPBU 13.275.505 di Kabupaten Dharmasraya, SPBU 13.255.522 di Kabupaten Padang Pariaman.
Sementara itu, 5 motoris berada di Kota Padang, Bukittinggi, Solok dan Kabupaten Padang Pariaman. Untuk sebaran SPBU Kantong di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sijunjung, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Agam, Padang Pariaman, Tanah Datar, Solok, Kota Payakumbuh dan Sawahlunto.