Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan mencatat indeks nilai tukar petani di wilayah itu untuk periode Maret 2024 sebesar 115,2 atau naik sebesar 2,97%.
Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menerangkan kenaikan nilai tukar petani (NTP) disebabkan oleh kenaikan harga untuk indeks yang diterima petani sebesar 3,97%.
“Komoditas yang mempengaruhi terkereknya indeks yang diterima petani diantaranya karet, kelapa sawit, gabah, kopi, jagung, cabai merah, ayam ras, kacang panjang, kakao serta beberapa komoditas pertanian lainnya,” katanya, Rabu (3/4/2024).
Di lain sisi, indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,97% dengan komponen biaya rumah tangga yang naik cukup tinggi 1,21% dan komponen biaya produksi naik tipis 0,07%.
Komoditas yang naik dari komponen biaya produksi meliputi harga pupuk urea, harga pupuk NPK, kenaikan harga benih padi serta pelet makan ikan.
“Untuk subsektor, terdapat lima subsektor yang mengalami kenaikan dan kenaikan tertinggi dari subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 4,85%,” jelasnya.
Baca Juga
Secara rinci, sub sektor lain yang menyokong kenaikan NTP Sumsel bulan lalu diantaranya Peternakan sebesar 0,62% dan Hortikultura 0,65%.
Selanjutnya dari nilai NTP tersebut, imbuh Wahyu, didapatkan juga indeks konsumsi rumah tangga yang tercatat 124,06 atau terjadi inflasi pedesaan rumah tangga petani sebesar 1,21%.
“Dengan laju inflasi year to date (ytd) 2,1% dan year on year (yoy) sebesar 6,89%,” pungkasnya.