Bisnis.com, PEKANBARU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau mencatat kinerja industri pasar modal di wilayah itu menunjukkan pertumbuhan signifikan di awal 2024. Hal ini didasarkan pada indikator pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID) serta nilai kepemilikan portofolio saham masyarakat Provinsi Riau.
Plt Kepala OJK Riau, Endang Nuryadin, menyebutkan dari data pemegang rekening, jumlah masyarakat Riau yang memegang rekening Efek Surat Berharga Negara (SBN), Efek Saham dan Efek Reksadana cenderung meningkat.
"Pada akhir 2021 jumlah SID di Provinsi Riau adalah sebanyak 195.470 SID, dan di Januari 2024 sebanyak 324.380 SID, atau mengalami peningkatan sebesar 65,9 persen," ujarnya, Selasa (19/3/2024).
Endang menyebutkan pertumbuhan signifikan atas nilai kepemilikan portfolio efek saham masyarakat Riau, pada periode 2021 hingga Januari 2024, yakni mengalami pertumbuhan sebesar 18 persen dari Rp3,63 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp4,31 triliun pada Januari 2024. Hal ini menunjukkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal.
Berdasarkan data, nilai kepemilikan portofolio efek saham masyarakat Riau, peningkatan jumlah investor dan nilai kepemilikan portofolio saham, menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
Hal ini tidak terlepas dari program-program edukasi serta kemudahan akses untuk berinvestasi, termasuk perkembangan teknologi yang memudahkan masyarakat untuk membuka akun dan melakukan transaksi saham secara online. Jumlah investor didominasi oleh generasi muda, menunjukkan optimisme terhadap pasar modal di masa depan.
Baca Juga
"OJK akan terus mendorong pertumbuhan pasar modal di Riau dengan meningkatkan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat, serta menciptakan ekosistem pasar modal yang kondusif dan edukatif," ujarnya.