Bisnis.com, PADANG PANJANG - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, melakukan upaya pengendalian inflasi pada momen Ramadan ini menyikapi adanya kenaikan harga pangan.
Pj Wali Kota Padang Panjang Sonny Budaya Putra mengatakan saat ini terjadi sejumlah kenaikan harga pangan mulai dari beras, cabai merah, hingga bawang merah. Kondisi itu perlu untuk dikendalikan agar Padang Panjang bisa menekan inflasi.
"Efek domino lonjakan harga beras dan lainnya itu, perlu diantisipasi. Nah, kami melalukan upaya tersebut dengan cara menyalurkan bantuan beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) secara simbolis kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (15/3/2024).
Dia menyebutkan untuk bantuan beras itu diberikan sebanyak dua tahap, yaitu untuk periode Maret-Mei 2024 dan September-Desember 2024.
Di Padan Panjang, bantuan beras tersebut disalurkan kepada 2.455 KPM, dengan masing-masingnya mendapatkan 10 kg setiap bulannya. Tahun ini terhitung dari Januari sampai Juni, KPM terdata di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Sonny menyampaikan, program ini diluncurkan Pemerintah Pusat sejak Maret 2023 lalu. Untuk 2024, bantuan beras diberikan mulai Januari lalu dan dilanjutkan sampai Juni nanti. Bantuan beras yang diserahkan, merupakan bantuan untuk Februari. Pada pertengahan Maret beras akan kembali diserahkan kepada KPM.
Baca Juga
Selain itu, untuk harga tiga komoditas cabai alami penurunan harga diminggu pertama Maret ini, menyusul sudah adanya tambahan pasokan dari daerah penghasil. Namun tambahan tersebut masih terbatas, karena kondisi cuaca yang belum terlalu kondusif.
Cabai hijau turun Rp4.333 dari Rp72.333 menjadi Rp68.000 per kg. Cabai rawit turun Rp4.166 dari Rp77.500 menjadi Rp73.334 per kg. Cabai merah turun Rp4.167 dari Rp89.667 menjadi Rp85.500 per kg.
Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), Putra Dewangga, menambahkan selain cabai, dua komoditas lain turut turun. Ikan kembung turun Rp6.666 dari Rp73.333 menjadi Rp66.667 per kg. Seledri turun Rp5.000 dari harga Rp20.000 menjadi Rp15.000 per kg.
Sementara itu ada delapan komoditi lainnya alami kenaikan harga. Seperti beras kualitas II dan III mengalami kenaikan harga akibat peningkatan kebutuhan masyarakat tapi tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi petani.
"Erupsi Gunung Marapi yang masih berlangsung dan curah hujan yang semakin tinggi menurunkan produksi padi petani sehingga menurunkan jumlah pasokan," jelasnya.
Adapun delapan komoditas yang naik harga itu, tambah Putra, beras kualitas II naik Rp84 dari Rp16.750 menjadi Rp16.834 per kg. Beras kualitas III naik Rp500 dari Rp15.833 menjadi Rp16.333 per kg. Daging ayam broiler naik Rp84 dari Rp30.750 menjadi Rp30.834 per kg. Bawang merah naik Rp2.000 dari Rp38.000 menjadi Rp40.000 per kg.
Lalu, daging ayam kampung besar naik Rp10.000 dari Rp80.000 menjadi Rp90.000 per kg. Daging ayam sedang juga naik Rp10.000 dari Rp70.000 menjadi Rp80.000 per kg. Begitu juga daging ayam kecil naik Rp10.000 dari Rp60.000 menjadi Rp70.000 per kg. Jeruk naik Rp1.000 dari Rp18.000 menjadi Rp19.000 per kg.
Komoditas utama lain relatif stabil, kata Putra, di antaranya beras kualitas I stabil pada harga Rp17.667 per kg. Gula pasir Rp18.000 per kg. Tepung terigu Segitiga Biru Rp13.000 per kg. Daging Rp141.667 per kg. Telur ayam ras Rp29.334 per kg. Bawang putih Rp38.334 per kg.
Memasuki bulan ramadan ini, kata Putra, Pemerintah Kota Padang Panjang mengimbau agar masyarakat berbelanja bijak selama puasa dan Idulfitri nanti.
Buatlah anggaran belanja yang jelas untuk kebutuhan selama bulan puasa dan lebaran. Mulailah membeli barang-barang kebutuhan jauh-jauh hari sebelum bulan puasa dan lebaran tiba. Dengan membeli secara bertahap, dapat menghindari tekanan keuangan pada saat terakhir dan mencari penawaran yang lebih baik.
"Fokuslah pada kebutuhan utama seperti makanan pokok, pakaian dan kebutuhan rumah tangga. Hindari membeli barang-barang yang tidak terlalu penting atau mewah yang dapat menguras anggaran kita," imbaunya.