Bisnis.com, BATAM - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) melihat pertumbuhan ekonomi Kepri dapat tumbuh positif, jika diimbangi dengan percepatan realisasi belanja pemerintah daerah di awal tahun.
Sebagai informasi, perekonomian Kepri sepanjang 2023 tumbuh sebesar 5,20% secara kumulatif (c to c), dan menjadi yang tertinggi di Sumatra.
Kepala BI Perwakilan Kepri Suryono mengatakan percepatan realisasi belanja pemerintah daerah dapat dilakukan dengan mempercepat tahapan lelang proyek infrastruktur, dan pengadaan barang dan jasa. Ia juga optimis tahun ini, pertumbuhan ekonomi akan tetap berjalan di jalur yang positif
"Jika dilakukan, maka akan memberikan efek pengganda (multiplier effect) pada sektor lain, misalnya konstruksi dan perdagangan, yang pada akhirnya akan mendorong kesejahteraan masyarakat," katanya di Batam, Kamis (22/2/2024).
Bercermin dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kepri tahun 2023, komponen belanja barang dan jasa serta modal mencapai 50,12% dari total pagu anggaran.
Selain percepatan realisasi belanja daerah, BI juga melihat bahwa pemerintah daerah perlu mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi syariah yang inklusif, sehingga dapat dengan cepat mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Baca Juga
"Kemudian mampu mendorong pemulihan sektor-sektor strategis seperti industri pengolahan, konstruksi, perdagangan dan pariwisata," imbuhnya.
BI juga saat ini tengah berupaya mendorong digitalisasi transaksi lewat implementasi QRIS di merchant dan fasilitas publik. "Bukan hanya QRIS, tapi juga digitalisasi transaksi pemerintah daerah melalui Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), serta memperkuat link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad melihat tren positif pertumbuhan ekonomi Kepri pasca Covid-19 terus menunjukkan peningkatan. Ia optimis tahun ini juga akan positif.
"Ini merupakan bukti bahwa Provinsi Kepri mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang sempat membuat ekonomi Kepri berada pada minus 3," ujarnya.
Ansar yakin pertumbuhan ekonomi Kepri ini merupakan buah hasil kerja keras semua elemen baik itu pemerintah, swasta, pengusaha serta masyarakat Kepri yang telah mendorong pertumbuhan ekonomi Kepri.
"Semoga kedepannya pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat dan mampu mensejahterakan masyarakat serta mengurangi angka pengangguran di Provinsi Kepri," ungkapnnya. (K65)