Bisnis.com, PEKANBARU -- Bank sentral memerkirakan pada tahun ini perekonomian daerah Provinsi Riau bakal tetap tumbuh positif dan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala BI Riau Panji Achmad menyebutkan memang tahun lalu ekonomi Riau mengalami kontraksi dan hanya tumbuh sebesar 4,21% secara tahunan. Sedangkan tahun ini pihaknya meyakini pertumbuhan ekonomi Riau bisa lebih baik, berada dalam rentang 4,0% sampai 4,8%.
"Optimisme pertumbuhan ekonomi Riau di 2024 ini disokong oleh pertumbuhan konsumsi yang juga diperkirakan akan terus membaik, termasuk efek positif Pemilu 2024 dan Pilkada di akhir tahun," ungkapnya, Jumat (16/2/2024).
Kemudian faktor pendorong lainnya adalah sejumlah investasi dan pembangunan proyek infrastruktur seperti penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) jalan Tol Pekanbaru - Padang dan jalan Tol Rengat - Pekanbaru.
Meski demikian, tantangan tetap ada, terutama dalam meningkatkan ekspor di tengah perlambatan ekonomi global. Panji menegaskan, BI akan terus memperkuat kebijakan melalui sinergi kebijakan ekonomi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Riau.
Oleh karena itu, pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan optimalisasi hilirisasi komoditas unggulan, seperti kelapa sawit dan sektor migas, akan berperan besar untuk memastikan daya tahan ekonomi Riau yang lebih baik di tahun ini.
Baca Juga
Memasuki awal 2024, empat kota IHK di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,11% (mtm), turun dari bulan sebelumnya. Sedangkan inflasi tahunan Riau pada Januari 2024 tercatat sebesar 2,35% (yoy), dan diproyeksikan tetap terkendali dalam kisaran sasaran nasional sebesar 2,5% + 1% (yoy).
Panjdi menegaskan, bahwa sinergi antara BI dan Pemda dalam pengendalian inflasi, seperti yang terwujud dalam TPID, menjadi kunci atas keberhasilannya. Strategi pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga sepanjang tahun 2024.
Menurutnya, upaya menjaga inflasi Riau sejalan dengan mendukung pertumbuhan ekonomi lebih inklusif. Penguatan strategi stabilisasi harga dan peningkatan nilai tambah manufaktur, melalui optimalisasi sumber daya alam, menjadi langkah penting.
“Pemulihan ekonomi Riau pasca Covid19 yang cepat menunjukkan pertumbuhan yang melebihi tren prapandemi, terutama didukung oleh sektor industri pengolahan,” pungkasnya.