Bisnis.com, PEKANBARU -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau mengakui telah melakukan puluhan kali kegiatan edukasi dan literasi keuangan sepanjang tahun lalu, dengan melibatkan puluhan ribu peserta dari berbagai kalangan masyarakat setempat.
Plt Kepala OJK Riau Endang Nuryadin menjelaskan pihaknya rutin menggelar kegiatan edukasi, dan peningkatan literasi serta inklusi keuangan sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait sektor finansial.
"OJK Riau juga telah melakukan edukasi, literasi dan inklusi keuangan sebanyak 29 kali dengan jumlah peserta sebanyak 14.000 lebih. Dimana, indeks literasi masyarakat Riau berada di atas angka 67,3% dan inklusi keuangan diatas 85,1%," ungkapnya, Selasa (6/2/2024).
Secara nasional indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia telah menunjukkan perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir. Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi keuangan secara nasional meningkat menjadi 49,68% dari 38,03% pada 2019 lalu.
Sementara itu, indeks inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 85,10% dari 76,19% pada periode sebelumnya. Fenomena ini menunjukkan penurunan gap antara literasi dan inklusi keuangan dari 38,16% menjadi 35,42% pada 2022.
Kemudian dia menjabarkan bahwa saat ini Provinsi Riau memiliki sebanyak 35 entitas perbankan umum konvensional, dengan jumlah total kantor perbankan sebanyak 771 unit.
Baca Juga
Untuk jumlah total aset perbankan di Riau berjumlah sebanyak Rp213,17 triliun, dimana Rp93,52 triliun diantaranya digunakan untuk sektor perkreditan. Kemudian dana pihak ketiga (DPK) nilainya menyentuh angka Rp119,49 triliun.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan bahwa stabilitas politik dan keamanan pasti akan berdampak terhadap sektor ekonomi dan investasi.
"Bahkan seiring dengan membaiknya pertumbuhan perekonomian masyarakat Riau, ternyata juga berdampak terhadap menurunnya tingkat kriminalitas," pungkasnya.