Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Riau pada 2023 mencapai pertumbuhan 4,21%, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp1.026,47 triliun berdasarkan harga berlaku dan Rp551,83 triliun atas dasar harga konstan 2010.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi mengatakan pertumbuhan ekonomi Riau di 2023 sebesar 4,21% tersebut, mengalami perlambatan dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang tumbuh 4,55%.
"Dari sisi sektoral, Lapangan Usaha Konstruksi menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi, mencapai 9,17% sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh sebesar 8,90%," ungkapnya, Senin (5/2/2024).
Menurutnya pada Triwulan IV-2023 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Riau sebesar 4,02% (y-on-y). Lapangan Usaha Konstruksi masih memimpin dengan pertumbuhan tertinggi, mencapai 14,91%, sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mencatat pertumbuhan 15,38%.
Pada triwulan IV-2023 terhadap triwulan sebelumnya, ekonomi Riau tumbuh 0,10% (q-to-q). Lapangan Usaha Jasa Lainnya mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 22,40% sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) tumbuh 24,47%.
Jika dihitung tanpa sektor migas, pertumbuhan ekonomi Riau di 2023 sebesar 4,55% mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 5,00%
"Secara spasial, Provinsi Riau berkontribusi 5,00% terhadap perekonomian nasional pada 2023. Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa," ungkapnya.
Sementara jika dibandingkan provinsi lainnya di Sumatra, pertumbuhan ekonomi Riau ini menjadi yang terendah, di bawah Aceh dengan 4,23% dan Bengkulu sebesar 4,26%.