Bisnis.com, BATAM - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2575/2024 M yang jatuh pada 10 Februari 2024, suasananya sudah terasa di Kota Tua Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Warga setempat berbondong-bondong mengunjungi Bzar Imlek di Jalan Merdeka dan Jalan Teuku Umar, yang menjadi agenda rutin tahunan di Tanjungpinang.
Bazar Imlek ini akan berlangsung hingga 8 Februari 2024. Dari 3 pintu masuk, yakni kedua ujung Jalan Merdeka dan Jalan Teuku Umar, pengunjung akan disambut dengan ratusan tenda stand bernuansa merah serta ratusan lampion merah yang identik dengan perayaan imlek.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan bahwa Bazar Imlek merupakan salah satu sarana untuk membangun kebersamaan dan moderasi di tengah keberagaman etnis, adat, dan suku bangsa yang ada di Kepri.
"Yang jualan di sini tidak hanya warga Tionghoa, namun juga dari berbagai etnis dan suku bangsa. Patut merasa bangga, Kepri ini adalah miniaturnya Indonesia. Walau daratannya hanya 4 persen, tapi seluruh etnis, adat, dan suku bangsa ada di Kepri. Dan sampai saat ini tidak ada konflik horizontal," ujarnya saat mengunjungi Bazar Imlek, Minggu (28/1/2024).
Ansar juga mengatakan kedepannya, semua bagian kota tua akan memiliki wajah yang sama, sehingga menjadi 'heritage town' yang menarik bagi wisatawan.
"Kami ingin semua bagian kota tua ini wajahnya akan seperti Jalan Merdeka dan Jalan Teuku Umar. Akan dilanjutkan ke jalan lainnya, sehingga akan menjadi 'heritage town' nya Tanjungpinang," katanya lagi.
Baca Juga
Salah satu pengunjung, Rina, mengaku senang bisa berbelanja di Bazar Imlek. Ia mengatakan, banyak barang yang menarik dan murah di sini. Selain itu berbagai macam kuliner tersedia di sini.
"Saya suka belanja di sini, banyak barang yang lucu-lucu dan harganya juga terjangkau. Kalau lapar atau haus, tinggal pilih mau makan dan minum apa. Semuanya ada di sini, " kata Rina.
Bukan hanya menjadi destinasi wisata dan kuliner, Bazar Imlek juga menjadi peluang bisnis bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membuka stand berjualan. Tahun ini, ada sekitar 300 stand UMKM yang berpartisipasi, naik sekitar 50 persen dari tahun lalu.
Salah satu pegiat UMKM, Siti mengatakan bahwa Bazar Imlek merupakan kesempatan bagi dirinya untuk mempromosikan produknya. Ia mengaku omzetnya meningkat sejak berjualan di Bazar Imlek.
Siti juga mengapresiasi panitia bazar pemerintah yang memberikan fasilitas dan kemudahan bagi UMKM untuk berjualan di Bazar Imlek. Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan setiap tahun.
"Saya berterima kasih kepada penyelenggara dan pemerintah yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk berjualan di sini. Fasilitasnya juga bagus, ada tenda, listrik. Semoga tahun depan bisa ikut lagi," pungkasnya.(K65)