Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

98.400 Hektare Lahan Sawah di Sumsel akan Dioptimasi

Pemprov Sumatra Selatan (Sumsel) berencana melakukan optimasi lahan seluas 98.400 hektare guna mengenjot produktivitas padi di tahun ini.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) berencana melakukan optimasi lahan seluas 98.400 hektare guna mengenjot produktivitas padi di tahun ini. 

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel Bambang Pramono mengungkapkan optimasi lahan akan dilakukan meliputi pembuatan tanggul, pembuatan saluran serta pemberian pompa. 

Bambang menjelaskan program dari Kementerian Pertanian itu akan dilaksanakan di lima kabupaten yang ada di Sumsel meliputi Kabupaten Muara Enim 2.400 hektare, Banyuasin 22.000 hektare, Ogan Ilir 4.000 hektare, Ogan Komering Ilir 65.000 hektare dan OKU Timur 5.000 hektare. 

“Tahun ini ada program optimasi lahan untuk meningkatkan kualitas lahan sawah kita [Sumsel],” ungkapnya, Senin (22/1/2024). 

Dia menambahkan, sebesar 73% atau seluas 399.000 hektare dari 470.000 hektare lahan di Sumsel merupakan lahan rawa yang terdiri dari dua jenis yakni pasang surut dan lebak. Saat intensitas curah hujan tinggi, jenis lahan lebak memiliki potensi paling besar terendam banjir. 

Oleh karenanya, pembuatan tanggul melalui optimasi lahan juga diharapkan dapat membantu memanajemen tata kelola air sehingga saat terjadi banjir maupun air pasang yang cukup tinggi tidak merusak area persawahan. 

“Mudah-mudahan dengan adanya upaya ini [optimasi] bisa menanggulangi adanya dampak perubahan iklim,” imbuhnya. 

Untuk diketahui, berdasarkan hasil identifikasi per Kamis (18/1/2024) terdapat 1.978 hektare pertanaman dan 11,3 hektare persemaian padi yang terdampak banjir di Sumsel. Sedangkan yang mengalami kerusakan total dan tidak bisa panen mencapai 939,2 hektare pertanaman dan 1,6 hektare persemaian.

“Total luasan itu tersebar di tujuh kabupaten diantaranya Ogan Komering Ilir, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu Timur, Empat Lawang, Musi Rawas Utara dan Pali,” bebernya. 

Menyikapi kondisi itu, lanjut Bambang, Pemerintah Provinsi Sumsel berencana memberikan bantuan benih bibit baru yang dapat dimanfaatkan para petani untuk melakukan penanaman saat kondisi kembali kondusif. 

“saat ini masih identifikasi di lapangan, menyusun kebutuhan, karena kalau diberikan sekarang juga masih belum bisa menanam karena kondisi air masih tinggi,” kata dia.

Dia juga menjelaskan bahwa pemerintah sebelumnya telah mendorong para petani untuk memanfaatkan program Asuransi Usaha Tani Padi [AUTP] yang dikeluarkan Kementerian Pertanian.

Hal itu bertujuan mencegah terjadinya kerugian yang besar untuk para petani akibat berbagai potensi gagal panen seperti karena hama penyakit maupun dampak iklim ekstrem. 

“Subsidi melalui AUTP itu sudah cukup besar dengan pembagian pembayaran 80% ditanggung pemerintah dan 20% ditanggung petani. Jadi dari total premi sebesar Rp180 ribu, petani hanya membayar Rp36 ribu sementara Rp144 ribu akan ditanggung pemerintah,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper