Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Upaya Sumsel Jaga Laju Inflasi di Triwulan Pertama 2024

Inflasi Sumsel masih relatif terkendali bersamaan dengan berlangsungnya momen Natal dan Tahun Baru 2023/2024, dengan angka sebesar 0,15% (month to month).
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar/Bisnis
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) kembali fokus untuk menjaga laju inflasi di wilayah tersebut tetap berada di lintasan angka yang aman. 

Berkaca pada perkembangan terakhir Desember 2023, inflasi Sumsel masih relatif terkendali bersamaan dengan berlangsungnya momen Natal dan Tahun Baru 2023/2024, dengan angka sebesar 0,15% (month to month).

Kendati demikian, melihat secara year on year, laju inflasi Sumsel tercatat sebesar 3,17% atau lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 2,61%.

Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel, Hengky Putrawan mengatakan pihaknya telah merumuskan beberapa langkah yang akan dilakukan untuk menjaga laju inflasi di triwulan pertama tahun ini. 

“Jadi akan kita uji cobakan di tiga bulan pertama, utamanya kita akan menghadapi beberapa momen besar seperti Imlek, Ramadhan dan Idulfitri. Nanti baru kita evaluasi,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (10/1/2023). 

Adapun strategi yang akan dilakukan yakni memasifkan gerakan pasar murah dan pangan murah yang selama ini dinilai berhasil membantu menstabilkan harga pangan dan menjaga kenaikan inflasi. 

Gerakan itu, kata Hengky, akan dilakukan secara serentak dan rutin minimal dua sampai tiga kali dalam satu minggu dengan melibatkan lebih banyak stakeholder baik dari OPD, BUMN maupun BUMD yang ada di Sumsel. 

“Kita juga sudah minta OPD, BUMN dan BUMD untuk turut serta menggelar kegiatan pasar murah dan pangan murah di daerah-daerah yang memang dekat dengan wilayah kerja mereka,” imbuhnya. 

Dan untuk memastikan harga stabil, imbuhnya, kegiatan sidak ke pasar dan beberapa distributor serta retail juga akan masif dilakukan. 

Langkah itu juga bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada kebutuhan atau komoditi yang ditahan atau aktivitas lain yang bersifat menguntungkan pihak tertentu. 

Sementara itu, Pejabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan dengan bertambahnya dua daerah yakni Ogan Komering Ilir dan Muara Enim dalam perhitungan inflasi. Dia mengimbau untuk tetap melakukan koordinasi yang berkelanjutan dan saling melengkapi. 

“Koordinasinya sudah sangat baik, mumpung ini masih tahun baru,  kesempatan kita untuk memperbaiki apa yang sudah kita lakukan," kata dia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper