Dukungan Apical Dongkrak Omzet Kerupuk Cabe Eni

Usaha Eni sudah jauh berkembang pesat, dan angka produksinya telah meningkat menjadi 150kg per hari.
Foto: Dukungan Apical Dongkrak Omzet Kerupuk Cabe Eni
Foto: Dukungan Apical Dongkrak Omzet Kerupuk Cabe Eni

Bisnis.com, DUMAI-- Hampir satu dekade berlalu, usaha kerupuk cabe Nurul Fatiha sudah mulai dirintis oleh Eni Sriwahyuni. Awalnya, dia hanya mengolah 10 kg ubi kayu setiap harinya menjadi kerupuk cabe, namun kini usaha itu sudah jauh berkembang pesat, dan angka produksinya telah meningkat menjadi 150kg per hari.

Eni berkisah, usaha yang berfokus pada jualan kerupuk cabe dari ubi kayu ini dimulai dengan menjual kerupuk secara eceran seharga Rp1.000, diperuntukkan bagi toko sarapan seperti lontong, soto dan sejenisnya.

"Seiring waktu peminat kerupuk kami makin banyak, dan maunya pelanggan itu ukuran lebih besar. Jadi mulailah kami jual dengan ukuran sekarang, harga Rp10.000 - Rp12.000 per bungkus," ungkapnya Jumat (22/12/2023).

Dia mengakui memang usaha kerupuk ini bukan tanpa kendala. Karena Dumai sudah dikenal dengan oleh-oleh kerupuk, sehingga dirinya membuat sebuah pembeda dari produk lain yaitu dengan menawarkan rasa pedas manis dan original, sehingga menjadi rasa khas yang diminati pada pembelinya.

Dari awalnya usaha kerupuk yang menumpang penjualan di toko sarapan, kini kerupuk cabe Nurul Fatiha sudah punya mitra penjualan di sentra oleh-oleh Dumai, hingga Pekanbaru.

Setiap hari dari mengolah 150 kg ubi kayu, dia bisa membuat sekitar 200-300 bungkus kerupuk setiap hari dengan omzet sekitar Rp1,2 juta sampai Rp2 juta perharinya. Tentu dihitung perbulan omzet itu sudah menyentuh angka puluhan juta rupiah.

Eni mengakui usaha olahan kerupuk ini sangat bergantung dengan bahan baku seperti ubi kayu yang didatangkan langsung dari pemasok lokal seperti di Dumai dan Duri. Kemudian bahan bakar dari gas elpiji yang terkadang pasokannya juga sulit didapatkan.

Namun untuk minyak goreng yang menjadi salah satu bahan pokok, sejak awal 2023 ini dia sudah bermitra dengan perusahaan minyak goreng yakni Apical di Dumai. Lewat kemitraan itu dia mendapatkan bantuan berupa pengiriman minyak goreng sebanyak 150 kg setiap bulannya.

"Jadi sejak kerjasama dengan Apical ini saya akui sangat terbantu karena bisa mendapatkan minyak goreng lebih mudah dan diantarkan sampai ke rumah," ungkapnya.

Dia mengakui sejak menjadi mitra Apical, bantuan ini tidak hanya membantu kelangsungan usaha tetapi juga memperluas jangkauan pemasaran. Dengan bantuan dari Apical, usaha kerupuk Nurul Fatiha semakin berkembang, dan omsetnya meroket dalam tiga bulan terakhir atau naik sampai 150% seperti makin dikenal di banyak toko oleh-oleh di Dumai dan Pekanbaru.

Menurutnya permintaan saat ini tidak hanya dari toko oleh-oleh saja, tetapi juga pemerintah daerah semakin meningkat terutama dari ibu-ibu PKK. Eni menyebutkan usaha itu telah melibatkan lima orang pekerja dari kalangan keluarganya, dan tidak tertutup kedepan bisa mempekerjakan orang lain seiring pertumbuhan permintaan usahanya.

Eni berharap kerjasama dengan Apical dapat berlanjut, dan usaha Nurul Fatiha terus berkembang sebagai bagian dari dukungan terpadu kepada UMKM yang ada di daerah Riau. Lalu Eni juga menyampaikan laporan bulanan kepada Apical sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab atas bantuan yang diterima.

Dengan adanya sinergi antara dunia usaha dan sektor UMKM seperti yang dijalani Eni, semoga usaha mikro kecil kedepan semakin meningkat dan kesejahteraan warga sekitar operasional perusahaan dapat lebih terangkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper