Bisnis.com, PALEMBANG -- Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Sumatra Bagian Selatan tercatat mengalami peningkatan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024.
Peningkatan konsumsi tersebut terdiri dari produk Pertamax Series sebesar 14% dan Dex Series 42%.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengungkapkan tren peningkatan BBM pada dua produk itu menunjukkan adanya kesadaran masyarakat terkait penggunaan BBM berkualitas dan ramah lingkungan.
Pihaknya melihat, masyarakat mulai sadar untuk menggunakan produk berkualitas selama menempuh perjalanan yang jauh.
"Ini (peningkatan konsumsi produk) menjadi salah satu fenomena menarik, dan Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen melakukan harga jual produk-produk BBM Nonsubsidi atau Jenis Bahan Bakar Umum (JBU) secara berkala. Pada periode 1 Januari 2024, kami melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series," jelas Nikho, Selasa (2/1/2023).
Dia menjelaskan, perubahan secara berkala dilakukan setiap bulan dengan mengacu pada tren harga publikasi MOPS/Argus di tanggal 25 hingga tanggal 24 bulan sebelumnya.
“Penyesuaian harga wajar mengikuti fluktuasi harga minyak dunia. Saat ini, tren harganya sedang turun, maka harga jual produk BBM non subsidi Pertamina yakni Pertamax Series dan Dex Series kembali turun berlaku 1 Januari 2024, setelah sebelumnya pada Desember lalu juga mengalami penyesuaian turun harga,” bebernya.
Adapaun penyesuaian turun harga pada periode 1 Desember 2023 terdiri dari produk jenis gasoline Pertamax (RON 92) disesuaikan menjadi Rp13.500 atau turun sebesar Rp450 per liter dan Pertamax Turbo (RON 98) disesuaikan menjadi Rp14.750 atau turun sebesar Rp950 per liter.
Sedangkan untuk jenis gasoil Dexlite (CN 51) disesuaikan menjadi Rp14.900 atau turun sebesar Rp1.000 per liter dan Pertamina Dex (CN 53) disesuaikan menjadi Rp15.450 atau turun sebesar Rp1.100 per liter.
Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 7,5% seperti di wilayah Sumatra Selatan, Jambi, Lampung dan Bangka Belitung.
Sedangkan untuk wilayah Bengkulu, untuk produk jenis gasoline Pertamax (RON 92) disesuaikan menjadi Rp13.800 atau turun sebesar Rp450 per liter dan Pertamax Turbo (RON 98) disesuaikan menjadi Rp15.100 atau turun sebesar Rp950 per liter.
Sedangkan untuk jenis gasoil Dexlite (CN 51) disesuaikan menjadi Rp15.250 atau turun sebesar Rp950 per liter dan Pertamina Dex (CN 53) disesuaikan menjadi Rp15.800 atau turun sebesar Rp 1.100 per liter.
"Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 10%," pungkasnya.