Bisnis.com, PADANG - PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan posisi sampai saat ini konsumsi Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) atau solar subsidi secara nasional telah mencapai 88% dari kuota 2023 sebesar 16,8 juta kiloliter.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan artinya kini sisa kuota JBT solar ini sekitar 2 juta KL dan jumlah tersebut diklaimnya cukup untuk kebutuhan hingga akhir tahun 2023.
"Tidak lama lagi akan ada momen liburan akhir tahun. Khusus untuk JBT solar ini cukup untuk seluruh daerah," katanya usai sidak di salah satu SPBU di Padang, Sumatra Barat, Rabu (22/11/2023).
Riva mengaku kendati di sisi ketersediaan cukup, telah ada laporan dari sejumlah daerah, salah satunya di Sumbar, terjadinya antren panjang kendaraan untuk membeli solar di sejumlah SPBU. Namun setelah dilakukan pengecekan ke sejumlah SPBU, ternyata antren panjang kendaraan itu tidak merata terjadi di seluruh daerah di Indonesia, tapi hanya di beberapa titik SPBU saja.
"Jadi antrean panjang kendaraan itu terjadi soal tidak meratanya pendistribusian di ke SPBU-SPBU. Jadi, ada yang SPBU nya cukup untuk melakukan pengisian ke kendaraan, dan ada yang tidak cukup. Makanya sekarang sudah ada kebijakan, distribusinya dilakukan secara merata ke seluruh SPBU," jelasnya.
Dia mengatakan menyikapi kondisi ini, Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk tetap melakukan pemantauan terkait situasi dan kondisi di lapangan, sehingga persoalan kelangkaan BBM bisa segera diatasi.
Baca Juga
Begitupun di Sumbar, Ravi menegaskan tidak ada pengurangan kuota, hanya saja kuota secara Nasional yang memang turun sedikit bila dibandingkan kuota 2022 sebesar 17 juta KL dan turun sedikit di tahun 2023 menjadi 16,8 juta KL.
Menurutnya turunnya kuota di tahun 2023 ini karena berdasarkan perhitungan jumlah transportasi atau kendaraan yang dianggap juga turun dibandingkan tahun 2022.
"Untuk tahun 2024 telah diusulkan kuota JBT solar ini bisa mencapai 18,1 juta KL, semoga disetujui dan sesuai harapan" ucapnya.
Ravi juga menyampaikan untuk sisa kuota 2023 yakni sekitar 2 juta KL dapat digunakan untuk momen liburan akhir tahun 2023. Dimana langkah yang dilakukan akan melakukan pengisian atau pendistribusian 14 hari jelang momen liburan akhir tahun 2023.
"Jadi untuk pendistribusian untuk momen liburan akhir nanti, telah kita hitung kebutuhan untuk SPBU di Indonesia dengan menyimbangkan kondisi transportasinya," tegas dia.
Di kesempatan itu, Anggota Komisi VI DPR RI Andre mengatakan adannya sidak yang dilakukan Pertamina Patra Niaga itu menanggapi adanya terjadi antren panjang kendaraan di SPBU di Sumbar.
"Kami memang meminta agar Pertamina turun langsung ke Padang melihat kondisi yang terjadi. Supaya apa yang kini jadi kekhawatiran masyarakat Sumbar soal Solar ini, ada solusinya," kata dia.