Bisnis.com, PALEMBANG -- Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) pada kuartal III/2023 tercatat mencapai 5,08% secara year on year (yoy). Berdasarkan capaian produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2023 lebih kecil dibanding kuartal II/2023 yaitu sebesar 5,24%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan PDB triwulan III/2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp163,13 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan Rp92,75 triliun.
"Secara yoy dan qtq, ekonomi Sumsel mengalami pertumbuhan yang positif 5,08% dan 2,39%," katanya, Senin (6/11/2023).
Jika dibandingkan dengan kondisi nasional, ekonomi Provinsi Sumatra Selatan tumbuh lebih baik. Dimana pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka 4,94% secara yoy atau lebih kecil dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan 5,17%
Wahyu menjelaskan, dari sisi lapangan usaha pertumbuhan ekonomi Sumsel disokong oleh 17 lapangan usaha di mana 13 lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif dan empat lainnya mengalami kontraksi.
Adapun ketiga sektor lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sektor akomodasi makan dan minum yang tumbuh sebesar 12,93% dengan distribusi 1,86%. Kemudian disusul dengan sektor pertambangan yang mengalami pertumbuhan 10,23% dengan share 27,93%.
Baca Juga
"Posisi ketiga tertinggi dari sektor transportasi tumbuh 5,88% dengan share 2,40%," sambungnya.
Sementara keempat sektor kategori yang mengalami kontraksi yakni administrasi pemerintah yang terkontraksi -1,12%, jasa pendidikan -1,07%, jasa lainnya sebesar -0,09% dan jasa kesehatan -0,31%.
Wahyu merinci, pada triwulan III/2023 secara yoy sektor pertambangan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi Sumsel sebesar 2,33%, diikuti sektor lainnya 0,99% dan industri pengolahan 0,74%.
Dari sisi pengeluaran, imbuhnya, pertumbuhan ekonomi Sumsel di dukung enam komponen dengan kondisi lima komponen mengalami pertumbuhan positif, dan satu mengalami kontraksi.
"Komponen ekspor luar negeri terkontraksi cukup dalam sebesar -28,90% sementara komponen dengan pertumbuhan positif tertinggi yakni komponen impor luar negeri sebesar 32,98%," pungkasnya.