Bisnis.com, PEKANBARU -- Pencapaian Universal Health Coverage (UHC) BPJS Kesehatan di Provinsi Riau dan beberapa kabupaten/kota telah mencapai progres yang signifikan.
Dari data terbaru, cakupan UHC di Pekanbaru sudah mencapai 97 persen, sementara saat ini untuk tingkat Provinsi Riau secara keseluruhan sudah mencapai 95,2 persen.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru Harie Wibhawa mengatakan pencapaian status UHC ini menyusul diraihnya status yang sama di 2 kabupaten di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru.
"Seperti Kabupaten Kampar yang cakupannya sudah sebesar 97 persen dan Kabupaten Siak dengan 96,6 persen juga mencapai pencapaian yang tinggi. Saat ini di Riau hanya tersisa dua kabupaten lagi yang belum, yaitu Rokan Hulu (Rohul) dan Rokan Hilir (Rohil) yang masih dalam proses mencapai target cakupan UHC," ujarnya, Selasa (3/10/2023).
Dia mengakui pencapaian ini menandakan akses ke layanan kesehatan semakin terbuka, dan masyarakat yang terdaftar di BPJS Kesehatan telah mendapatkan perlindungan kesehatan.
Meski demikian kualitas pelayanan kesehatan juga sangat penting, yang tentunya bergantung pada dukungan pelayanan terbaik dari setiap fasilitas kesehatan (faskes). Oleh karena itu, kolaborasi dari semua pihak terlibat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan peserta BPJS Kesehatan.
Baca Juga
Menurutnya memang pada awalnya, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sempat mengalami penolakan, tetapi setelah berjalan selama 10 tahun hingga saat ini, Indonesia berhasil mencapai cakupan peserta yang mencengangkan.
"Saat ini, Indonesia telah melampaui banyak negara maju dalam hal cakupan kepesertaan yang telah mencapai di atas 90 persen populasi. Prestasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia telah berhasil mencapai target UHC dengan cepat, dibandingkan dengan negara-negara lain yang memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai tingkat cakupan yang serupa," ujarnya.
Atas keberhasilan dan pencapaian UHC tersebut, pihaknya juga memberikan penghargaan serta apresiasi kepada faskes yang telah memberikan pelayanan terbaik, kepada seluruh peserta BPJS Kesehatan. Harie mengatakan memang saat ini hal yang menjadi perhatian adalah upaya peningkatan kualitas bagi peserta BPJS Kesehatan.
"Kalau untuk cakupan kepesertaan di Pekanbaru sudah masuk status UHC, sehingga yang menjadi perhatian bersama adalah bagaimana pelayanan yang diterima peserta menjadi lebih baik, sesuai arahan Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin terkait BPJS Kesehatan di berbagai kesempatan," ungkapnya.
Karena itu dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan itu, diperlukan kerjasama semua pihak termasuk dari faskes tingkat pertama hingga tingkat lanjutan, yang memang langsung melayani peserta dalam berbagai tindakan medis sesuai kebutuhan para pasien dan warga yang berobat.
Bagi faskes yang mendapatkan penghargaan ini, pihaknya berharap agar faskes lainnya bisa mendapatkan inspirasi dan menjadikannya sebagai role model, dalam memberikan pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan di masa mendatang.
Adapun Puskesmas Tenayan Raya Kota Pekanbaru, adalah salah satu faskes yang mendapatkan penghargaan dan prediket sebagai Faskes terbaik pertama kategori Faskes Tingkat Pertama puskesmas, dari BPJS Cabang Pekanbaru dan BPJS Kedeputian Wilayah Sumbagteng Jambi.
Kepala Puskesmas Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Nel Afni, yang menjabat sejak 25 Maret 2021 lalu telah menerapkan sejumlah strategi dan perubahan yang signifikan dalam pelayanan puskesmas tersebut. Salah satu inovasinya adalah pembuatan website Puskesmas Tenayan, yang merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Kominfo Kota Pekanbaru.
"Transformasi pelayanan yang sudah kami lakukan misalnya dengan menerapkan sistem pelayanan menyambut warga layaknya menerima nasabah di perbankan. Kemudian kami lakukan rotasi pegawai yang menyambut ini agar setiap pegawai merasakan tanggung jawab dalam menerima pasien," ungkapnya.
Dia memaparkan, saat ini Puskesmas Tenayan Raya memiliki empat konter pelayanan, termasuk satu konter khusus layanan online bagi pasien yang mendaftar lewat mobile JKN.
Kemudian di puskesmas ini memungkinkan pasien hamil, lansia, dan anak-anak untuk mendapatkan pelayanan tanpa antrian panjang atau langsung dilayani oleh petugas, hanya dengan menunjukkan KTP. Jika KTP tidak ada, mereka menjalin kerjasama dengan UPT Capil Tenayan Raya untuk mempercepat proses identifikasi pasien.