Bisnis.com, PALEMBANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan mencatat komoditas beras menjadi penyumbang tertinggi inflasi di wilayah tersebut untuk periode September 2023.
Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menyampaikan pada bulan September 2023 Sumsel mengalami inflasi sebesar 0,37 persen atau inflasi year on year (yoy) sebesar 2,28 persen.
"Dilihat pada September 2023 ini mengalami inflasi 0,37 persen atau lebih tinggi dari periode Agustus 2023 yang mengalami deflasi -0,04 persen," katanya dalam press release, Senin (2/10/2023).
Wahyu menjelaskan dari kurang lebih 400 komoditas yang dipantau setiap bulannya terdapat 10 komoditas utama yang memberikan andil inflasi.
Adapun komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara month to month (mtm) yaitu beras yang mengalami perubahan harga mencapai 11,96 persen dan andil mencapai 0,488.
Selanjutnya diikuti oleh komoditas rokok kretek filter dengan perubahan harga 0,87 persen dengan andil 0,016 dan komoditas daging ayam ras yang mengalami kenaikan sebesar 0,89 persen dan andil 0,016.
Baca Juga
"Untuk komoditas non makan penyumbang inflasi tertinggi dari komoditas bensin yang memberikan andil sebesar 0,034," imbuh Wahyu.
Diketahui, komoditas beras sebagai penyumbang inflasi tertinggi disebabkan oleh terkereknya harga beras sejak satu bulan terakhir.
Berdasarkan pantauan harga di Pasar KM 5 Palembang 2023 per 2 Oktober 2023 harga beras masih menunjukkan kenaikan atau berada diatas penetapan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.000 per kilogram untuk beras medium dan Rp14.500 per kilogram untuk beras premium.
Sebelumnya, Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel Hengky Putrawan menyampaikan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menekan kenaikan harga beras yaitu memastikan penyaluran beras SPHP tidak terkendala.
"Karena beras ini (SPHP) memang ditujukkan untuk menstabilkan harga dan menekan laju inflasi. Jadi kita pantau penyalurannya jangan sampai di lapangan terkendala dan ikut mahal," jelasnya.
Selain itu, imbuhnya, pihaknya juga terus mengencarkan kegiatan operasi pasar baik di Kota Palembang maupun di 16 kabupaten kota lainnya dan dilaksanakan rutin hampir setiap harinya.
Di lain sisi, Kasubdit I Indagsi Dirkrimsus Polda Sumsel AKBP Agus Suryo menyebutkan hingga periode September 2023 belum ada laporan terkait terjadinya kecurangan pedagang yang menjadi penyebab naiknya harga beras.
Agus tetap mengimbau agar para pedagang menjaga ke kondusif an dan tidak memanfaatkan situasi yang terjadi saat ini.
"Kami mengimbau agar para pedagang tidak melakukan kecurangan dan memanfaatkan situasi. Dan saat ini kami juga terus memantau penyaluran beras SPHP dan terus meminta data serta koordinasi dengan pihak Bulog," tegasnya. (K64)