Bisnis.com, PEKANBARU -- Harga beras di wilayah Pekanbaru dan Riau secara umum tercatat naik hingga 10 persen lebih terhitung sejak awal September 2023. Untuk harga beras merek Belida misalnya, harga sebelumnya Rp130.000-Rp135.000 per 10 kg, menjadi Rp145.000-Rp150.000 per kg.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di pasaran, Bulog wilayah Riau melakukan sejumlah langkah dengan cara meningkatkan kerjasama penyaluran beras ke pedagang pengecer.
Humas Bulog Riau Kepri Delly Bayu Putra menjelaskan dengan langkah tersebut, diharapkan dapat menekan harga jual beras di pasaran.
"Langkah yg sudah kami ambil saat ini, Bulog memperbanyak jaringan kerjasama dengan pedagang pengecer seperti Rumah Pangan Kita (RPK) dan ke pedagang pasar," ungkapnya, Selasa (12/9/2023).
Dia mengakui hingga kini Bulog hanya menyalurkan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke RPK dan kios pasar yang langsung menjual ke konsumen akhir, dan diharapkan bisa menekan harga di tingkat konsumen.
Dari data Bulog Riau, selama 2023 jumlah beras yang sudah disalurkan di Riau kurang lebih 18.700 ton, dengan penetapan harga eceran tertinggi atau HET yang berlaku saat ini yaitu Rp11.500 per kg.
Baca Juga
Sementara itu Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan mengatakan akibat kenaikan harga beras, telah memicu kenaikan inflasi di Riau. Saat ini inflasi Riau ada pada angka 3,15 persen.
"Adapun hal-hal yang membuat kenaikan inflasi di Riau yakni kenaikan harga beras dan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi," ujarnya.
Terkait kenaikan harga beras tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riau untuk melaksanakan operasi pasar murah. Tercatat ada tiga lokasi prioritas untuk pelaksanaan operasi pasar murah ini.
"Untuk lokasi prioritas pelaksanaan operasi pasar itu ada di Kota Pekanbaru dan Dumai, kemudian di Kabupaten Indragiri Hilir yakni di kota Tembilahan," pungkasnya.