Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Naik, Ini yang Dilakukan Bulog Sumbar

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatra Barat telah menyiapkan sejumlah langkah menyikapi kenaikan harga beras.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, PADANG - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatra Barat telah menyiapkan sejumlah langkah menyikapi kenaikan harga beras dengan nilai melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pimpinan Wilayah Bulog Sumbar Sri Wulan Astuti mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam melakukan upaya-upaya pengendalian harga agar tidak terjadi kenaikan harga beras di Sumbar.

"Bersama pemda kita melakukan bazar-bazar, serta event-event lainnya secara mandiri maupun. Masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan-kegiatan itu, karena harganya sesuai HET yang telah ditentukan Kemendag," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).

Sri menyampaikan bahwa Bulog Sumbar juga secara rutin melaksanakan kegiatan  Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh wilayah Sumbar melalui jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) dan ritel modern.

"Di RPK itu barang-barang yang dijual dibeli dari Bulog, jadi harganya lebih murah dari pasar. Ada beras, tepung, minyak goreng, dan gula," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sumbar Ridonal mengatakan beras tengah menjadi perhatian pemerintah saat ini. Karena akhir-akhir ini harga beras di Indonesia naik, dan bahkan naiknya itu melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Dia menjelaskan sesuai dengan Permendag No.57/2017 tentang Penetapan Harga Tertinggi Beras untuk beras premium Rp13.300 per kilogram dan beras medium Rp9.950 per kilogram. Namun yang terjadi saat ini harga beras jauh dari HET tersebut.

Seperti halnya yang terjadi di Sumbar baru-baru ini, harga beras premium yang tertinggi mencapai Rp18.000 per kilogram yakni untuk beras cisokan Solok, dan beras kuriak kusuik Bukittinggi Rp15.000 per kilogram. Sementara itu untuk beras medium, harga beras di sejumlah pasar mencapai Rp13.500 per kilogram.

"Jadi yang terjadi saat ini di Sumbar itu, harga beras medium malah setara dengan harga beras premium sesuai HET. Di Sumbar sebenarnya sudah biasa soal harganya itu di atas HET," sebutnya.

Ridonal menyampaikan di satu sisi kondisi kenaikan harga beras sebenarnya tidak hanya terjadi di daerah lainnya seperti di daerah Jawa dan Timur Indonesia. Tapi di Sumbar juga tengah terjadi kenaikan harga beras.

"Harga Rp18.000 per kilogram untuk beras premium sudah naik, dan memang naiknya persentasenya itu kecil, tapi memang terjadi kenaikan," ujarnya.

Menurutnya kendati terjadi kenaikan harga itu, jual beli beras di sejumlah pasar di Sumbar masih terpantau stabil. Karena masyarakat di Sumbar memang sudah terbiasa mengkonsumsi beras premium.

"Hasil panen padi di Sumbar juga surplus dari kebutuhan. Jadi tidak ada yang kekurangan beras di Sumbar. Hanya saja, kondisi itu dialami daerah-daerah di Sumbar yang memiliki lahan sawah. Sementara di daerah perkotaan, hasil panen di daerahnya itu terbilang sedikit, sehingga butuh dipasok dari kabupaten dan kota di Sumbar lainnya," sebut dia.

Dikatakannya penyebab terjadinya kenaikan harga beras saat ini, akibat kondisi cuaca yakni melalui situasi El Nino. Di beberapa daerah lainnya di Indonesia sudah merasakan dampaknya, sementara di Sumbar sejauh ini belum ada dampak yang signifikan dengan adanya El Nino ini.

"Sesuai penjelasan BMKG, El Nino ini tidak merata terjadi di Sumbar, hanya beberapa daerah saja. Jadi untuk kondisi produksi padi bisa dikatakan tidak begitu signifikan dampaknya. Sehingga ketersediaan beras di Sumbar masih dalam keadaan stabil," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper