Bisnis.com, PALEMBANG – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melakukan penanaman 7.800 pohon mangrove di Desa Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, dalam rangka menunjang Program ESG Pertamina sekaligus mendukung realisasi target net zero emission (NZE) pada 2060.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari program penghijauan dan pelestarian lingkungan serta keanekaragaman hayati (biodiversity) yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Sebanyak 7.800 bibit pohon yang terdiri mangrove, ditanam oleh Fungsi RDMP Kilang Pertamina RU III Plaju - Project Sumatera PT KPI bersama Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan, Pemerintah Kabupaten Banyuasin, UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah III Palembang-Banyuasin, serta masyarakat setempat di wilayah Desa Sungsang IV.
Penanaman 7.800 bibit pohon mangrove ini juga dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia.
General Manager Project Sumatera di bawah Direktorat Proyek Infrastruktur PT KPI I Gusti Bagus Prihanta mengatakan penanaman mangrove ini sesuai dengan komitmen Pertamina sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan.
“Melalui penanaman mangrove ini, Proyek RDMP Kilang Pertamina Plaju berkomitmen dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan industri dan pelestarian lingkungan serta biodiversity,” tuturnya saat penanaman mangrove, Sabtu (19/8/2023).
Baca Juga
Bagus mengatakan program yang berangkat dari studi mendalam ini diproyeksikan akan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Ia mengucapkan terima kasih atas seluruh dukungan pihak-pihak terlibat.
Area Manager Communication, & Relations Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari menambahkan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini merupakan salah satu wujud nyata dari visi Pertamina sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia yang berwawasan lingkungan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, serta menjadi role model korporasi untuk bersama-sama turun tangan menjaga kelestarian alam Indonesia,” ujarnya.
Asisten I Pemprov Sumsel Edward Candra mengapresiasi upaya mewujudkan keberlanjutan yang ditunjukkan oleh Proyek RDMP Kilang Pertamina Plaju. Aspek ESG memang menjadi isu terkini yang sangat penting diadopsi oleh dunia usaha.
“Saat ini, dunia usaha bukan hanya bicara persaingan produk, tapi juga tentang pelestarian iklim global yang saat ini dibicarakan dimana-mana,” kata Edward yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumsel.
Edward melanjutkan, ESG semakin menjadi investasi jangka panjang yang harus dikelola dengan baik untuk keberlanjutan perusahaan. Ia mengapresiasi Pertamina yang terus menunjukkan komitmen terhadap lingkungan, dibuktikan dengan konsistensi perolehan PROPER serta predikat perusahaan pendukung ProKlim mewakili Sumatera Selatan.
“Kalau kita lihat, pengumuman PROPER, Proklim, yang langganan itu pasti Pertamina,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran Pertamina di Sumsel memberikan kontribusi signifikan. Apalagi, sebagai perusahaan pengolahan migas, Kilang Pertamina Plaju dinilainya bukan hanya menaruh perhatian yang mendalam terhadap upaya konservasi lingkungan.
“Tapi juga sangat bagus dalam aspek energy saving, water management, serta prinsip-prinsip circular economic yang berperan penting dalam menunjang keberlanjutan usaha,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Banyuasin Izromaita mengatakan pihaknya sangat menyambut baik program ini. “Mangrove adalah ekosistem yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta kehidupan perairan,” katanya.
Aksi nyata melalui penanaman mangrove yang diinisiasi oleh Proyek RDMP Kilang Pertamina Plaju ini diharapkan Izromaita berjalan berkesinambungan, sehingga juga mmebantu keberlanjutan profesi nelayan yang bergantung pada biota perairan.
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian Proyek RDMP Kilang Pertamina Plaju terhadap lingkungan, khususnya dalam hal penanaman mangrove, dan berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi pembangunan Banyuasin,” tuturnya.
Kawasan yang ditanami mangrove tersebut, merupakan jalur pelayaran kapal Pertamina dari Muntok ke Kilang Plaju yang mengangkut crude (minyak mentah) domestik dengan skema ship to ship (STS), dan saat ini berstatus Hutan Lindung (sesuai SK Menhut No 866/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sumatera Selatan) yang saat ini juga sedang dalam proses usulan menjadi Hutan Desa.
Saat ini, kawasan yang ditanami mangrove Proyek RDMP Kilang Pertamina Plaju berada di bawah pengawasan UPTD KPH Wilayah III Palembang - Banyuasin bersama Aparat desa & Masyarakat Desa Sungsang, khususnya Dusun Sungsang IV.
Selain telah mendapatkan dukungan dari Kepala Desa dan pihak KPH Wilayah III, kawasan ini juga sudah memiliki rencana Pengembangan Kawasan Ekowisata. Tim Project Sumatera RDMP pada Jumat (14/7/2023) juga sudah melakukan survei secara langsung ke lokasi rencana penanaman mangrove tersebut.